Kapitalisasi Pasar Saham Apple Dekati Rp 43.033 Triliun

Saham Apple naik sekitar 11 persen pada pekan lalu sehingga memperpanjang kenaikan saham lebih dari 30 persen pada 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Des 2021, 08:43 WIB
Apple AirTag. Dok: Daniel Romero/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Kapitalisasi pasar Apple Inc  mendekati USD 3 triliun atau setara Rp 43.033 triliun (asumsi kurs Rp 14.344 per dolar AS) pada perdagangan saham Senin, 13 Desember 2021.

Hal ini seiring pergerakan saham Apple yang menakjubkan selama dekade terakhir sehingga mengubah Apple menjadi perusahaan paling berharga di dunia.

Saham Apple turun lebih dari 2 persen pada awal pekan ini menjadi USD 175,74. Pergerakan saham awal pekan ini membalikkan keuntungan yang sebelumnya dekati USD 182,6 untuk mencatat kapitalisasi pasar USD 3 triliun.

Saham Apple naik sekitar 11 persen pada pekan lalu sehingga memperpanjang kenaikan saham lebih dari 30 persen pada 2021. Hal ini karena investor tetap yakin konsumen akan terus membayar mahal untuk iPhone, MacBook, dan layanan seperti Apple TV dan Apple Music.

Produsen iPhone yang catat kapitalisasi pasar USD 2 triliun mendekati USD 3 triliun memakan waktu 16 bulan. Saham teknologi kapitalisasi besar memimpin di bursa saham seiring bisnis yang bergantung pada teknologi saat masa pandemi COVID-19.

Hal ini ditunjukkan dari kapitalisasi pasar Apple USD 1 triliun menjadi USD 2 triliun dalam waktu dua tahun.

"Sekarang menjadi salah satu perusahaan paling berharga di pasar yang menunjukkan dominasi teknologi Amerika Serikat di dunia dan betapa yakinnya investor itu akan tetap di tangan Apple,” kata Manajer Portfolio Frank Capital, Brian Franks, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (14/12/2021).

Ia menambahkan, saham telah memperhitungkan setiap kemungkinan dengan hasil yang baik.

Manajer Portofolio Senior Synovus menuturkan, di antara lini pendapatan baru yang diharapkan investor adalah kemungkinan Apple Car, di samping pertumbuhan dalam kategori layanan seperti aplikasi dan TV yang masih jauh di bawah 65 persen pendapatan perusahaan yang dihasilkan oleh penjualan iPhone.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Andil Tim Cook

CEO Apple Tim Cook memegang iPhone 12 Pro baru saat acara Apple di Apple Park, Cupertino, California, Amerika Serikat, 13 Oktober 2020. Apple meluncurkan seri iPhone 12 yang mendukung teknologi seluler 5G. (Brooks KRAFT/Apple Inc./AFP)

Melampaui tonggak USD 3 triliun akan menambah keberhasilan CEO Tim Cook yang menggantikan Steve Jobs pada 2011. Ia telah mengawasi ekspansi perusahaan ke produk dan pasar baru.

“Tim Cook telah melakukan pekerjaan luar biasa selama dekade terakhir, membuat harga saham Apple naik lebih dari 1.400 persen,” ujar Analis OANDA Edward Moya.

Saham Apple telah kembali 22 persen per tahun sejak 1990-an, sedangkan indeks S&P 500 telah kembali kurang dari 9 persen per tahun pada periode sama.

Jika Apple mencapai tonggak USD 3 triliun, Microsoft Corp akan menjadi satu-satunya perusahaan di klub senilai USD 2 triliun, sementara Alphabet, Amazon, dan Tesla Inc melampaui USD 1 triliun.

Microsoft yang memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD 2,6 triliun adalah perusahaan paling berharga di dunia ini pada akhir Oktober ketika Apple melaporkan kendala rantai pasokan yang dapat bebani pertumbuhannya untuk sisa tahun ini.


Kinerja Apple

iPhone 13 Mini. Dok: Apple

Saham teknologi besar telah reli pada 2021 dengan investor memanfaatkan peningkatan permintana untuk produk berbasis cloud karena perusahaan beralih ke model kerja hybrod dan konsumen meningkatkan perangkat mereka.

Indeks Nasdaq 100 yang berisi perusahaan besar antara lain Apple naik hampir 26 persen pada 2021. Sedangkan indeks S&P 500 naik 24 persen.

Munculnya teknologi seperti 5G, augmented reality/virtual reality, dan kecerdasan buatan juga dapat membantu Apple. Selain itu, saham teknologi besar tetap disukai investor di tengah ekonomi global menempatkan pandemi COVID-19 dan tekanan rantai pasokan.

“Apple alami siklus super dengan franchise iPhone 12/iPhone 13. APPL itu terangkat ke kuartal lain dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang kuat,” ujar Senior Portfolio Manajer Synovus Trust Company.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya