Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus varian Omicron COVID-19 di seluruh dunia hingga Selasa, 14 Desember 2021, mencapai 11.718 dengan jumlah probable-nya lebih dari 77.000.
Jumlah tersebut merupakan gabungan dari 77 negara seperti melansir newsnodes.com pada Selasa, 14 Desember 2021. Dengan kata lain, COVID-19 varian Omicron sudah ditemukan di 77 negara di dunia.
Advertisement
Dan, Inggris pada Senin waktu setempat, 13 Desember 2021, mengumumkan kasus kematian pertama varian Omicron di sana.
Menanggapi kasus kematian pertama di Inggris tersebut, dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi (paru) Jaka Pradipta mengatakan bahwa kasus konfirmasi Omicron di Inggris memang sedang meningkat.
“Penyebaran kasus Omicron memang sedang meningkat di UK, 1.576 kasus per harinya,” ujar Jaka dalam unggahan Instagram Story di akun pribadinya, @jakapradiptaa.
Dia pun menyampaikan data bahwa total kasus Omicron di UK sudah mencapai 4.713.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan Perdana Menteri Boris Johnson bahwa varian Omicron menyumbang sekitar 40 persen dari kasus COVID-19 di ibukota Inggris, serta jumlah pasien yang masuk RS meningkat.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Simak Video Berikut Ini
Yang Dilakukan UK
Dengan peningkatan tersebut, Pemerintah UK melakukan berbagai upaya agar angka tak melambung.
“Apa sih yang dilakukan mereka? Satu meningkatkan level alert-nya dari 3 menjadi 4, kemudian memberikan booster vaksin bagi masyarakatnya dan menjaga perbatasan dari negara luar,” kata Jaka.
Alert atau peringatan di UK terdiri dari 5 level, yakni:
- Level 5 risiko pelayanan kesehatan kewalahan
- Level 4 transmisi tinggi atau meningkat secara eksponensial
- Level 3 virus beredar secara umum
- Level 2 jumlah kasus dan penularannya rendah
- Level 1 COVID-19 tidak lagi hadir di Inggris.
Advertisement
Di Afrika Selatan
Sementara itu, situasi di Afrika Selatan yang menjadi lokasi awal ditemukannya Omicron sejauh ini kasus hariannya mencapai 37 ribu kasus.
“Afrika Selatan mencapai 37 ribu kasus per hari dan 80 persen kasusnya itu ya Omicron sudah bukan Delta lagi," kata Jaka.
Per 12 Desember 2021 kasus kematian harian di Afrika Selatan sebanyak 21 orang. Ini bukan hanya disebabkan Delta tapi juga disebabkan Omicron.
“Dari angka kasus harian dan kematian, artinya angka kematiannya kurang dari 1 persen, tapi ingat ini bukan hanya angka dan data. Ini nyawa manusia, nyawa kita, keluarga kita, sahabat kita dan ini harus kita perhatikan bersama," Jaka menekankan.
Karena penularan Omicron sangat hebat, lanjut Jaka, maka banyak pasien yang sakit bersama-sama dan ini akan meningkatkan angka kematian.
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan COVID-19 Varian Omicron
Advertisement