Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengkonfirmasi kematian pertama warganya akibat varian Omicron pada Senin (13/12).
"Omicron menyebabkan satu pasien meninggal dunia," kata Boris Johnson saat berkunjung ke klinik vaksin di Paddington, London barat.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan ada 10 orang di rumah sakit di Inggris dengan Omicron, dan memperingatkan bahwa kasus serta penerimaan pasien di rumah sakit akan meningkat.
Dikutip dari laman Xinhua, Selasa (14/12/2021) Menteri Kesehatan Inggris juga telah memperingatkan varian Omicron "menyebar pada tingkat yang fenomenal" dan infeksi terus berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari.
Tingkat penyebarannya adalah "sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya", katanya kepada Sky News.
Inggris melaporkan 54.661 kasus virus corona harian, sehingga jumlah total kasus virus corona di negara itu menjadi 10.873.468, menurut angka resmi yang dirilis Senin (13/12).
Inggris juga melaporkan 38 kematian terkait COVID-19. Sehingga, jumlah total kematian terkait virus corona di Inggris sekarang mencapai 146.477, dengan 7.372 pasien COVID-19 masih di rumah sakit.
Antrean panjang terpantau di pusat vaksinasi COVID-19 pada Senin (13/12). Sebelumnya, Boris Johnson meluncurkan "misi nasional" yang disebut Omicron Emergency Boost.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Imbauan Suntik Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga
Otoritas kesehatan di Inggris juga telah mendesak orang untuk mendapatkan suntikan booster mereka sesegera mungkin, memperingatkan bahwa "dua dosis tidak cukup, tetapi tiga dosis memberikan perlindungan yang sangat baik terhadap infeksi simtomatik."
Tingkat waspada COVID-19 Inggris telah dinaikkan dari Level 3 ke Level 4 "mengingat peningkatan pesat dalam kasus Omicron", kata kepala petugas medis Inggris dalam sebuah pernyataan pada Minggu (12/12).
Lebih dari 89 persen orang berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah mendapatkan dosis vaksin pertama mereka dan lebih dari 81 persen telah menerima dosis kedua, menurut angka terbaru.
Lebih dari 41 persen telah menerima suntikan booster, atau dosis ketiga dari vaksin virus corona.
Untuk mengembalikan kehidupan normal, negara-negara seperti Inggris, China, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat telah berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin virus corona.
Advertisement