5 Hal yang Membuat Vaksinasi COVID-19 Penting untuk Anak 6-11 Tahun

Vaksinasi COVID-19 untuk anak 6-11 tahun dimulai hari ini, Selasa 14 Desember. Terkait hal ini, Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organizations/WHO) Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan 5 hal.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Des 2021, 14:00 WIB
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada siswa di SDN 02 Ciater, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). Mulai Hari ini, 11 provinsi di Indonesia secara serentak melaksanakan vaksinasi COVID-19 dengan sasaran anak berusia 6 hingga 11 tahun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi COVID-19 untuk anak 6-11 tahun dimulai hari ini, Selasa 14 Desember. Terkait hal ini, Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organizations/WHO) Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan 5 hal.

“Bersama ini disampaikan lima hal sehubungan vaksinasi anak-anak,” kata Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (14/12/2021).

Kelima hal tersebut adalah:

  • Secara global memang secara proporsional lebih banyak kasus dan kematian pada dewasa, tapi kasus dan kematian pada anak akibat COVID-19 memang sudah terjadi.
  • Jika anak tidak divaksinasi, maka mereka berpotensi terinfeksi dan dapat mengalami sindroma hiper inflamatori yang dikenal sebagai paediatric inflammatory multisystem syndrome temporally associated with SARS-CoV-2 (PIMS-TS) di Eropa dan multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C)” di Amerika Serikat walau kejadiannya sangat jarang.

          PIMS-TS atau MIS-C adalah penyakit sistemik langka yang melibatkan demam terus-menerus dan              peradangan ekstrem setelah terpapar virus corona dan bersifat sementara.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak Video Berikut Ini


Soal Jenis Vaksin

Penulis 'Omicron, Penularan di Masyarakat dan Kombinasi Berbagai Mutasi' adalah Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes RI (Foto: Dokumen Pribadi Prof Tjandra Yoga Aditama)

Hal berikutnya adalah terkait jenis vaksin yang digunakan sebagai berikut:

  • Di Indonesia vaksin yang diberikan kepada anak adalah Sinovac. Sedang, Amerika Serikat merekomendasi pemberian vaksin Pfizer untuk anak 5 sampai 11 tahun. Otoritas kesehatan di Tiongkok juga sudah menyetujui penggunaan dua vaksin inaktivasi yaitu Sinovac-CoronaVac dan BBIBP-CorV untuk anak usia 3 sampai 17 tahun.

          Sementara itu, India sudah menyetujui penggunaan vaksin inaktivasi mereka Covaxin produksi                  Bharat serta vaksin DNA ZycovD untuk anak usia 12 sampai 17 tahun.


Melindungi Keluarga

Tjandra juga memaparkan kegunaan vaksin anak sebagai pelindung bagi keluarga.

  • Vaksinasi pada anak akan dapat melindungi anak itu sendiri, kakak adiknya serta keluarga dan lanjut usia (ansia) di rumahnya, serta teman sekolah dan teman bermainnya.
  • Karena anak 6-12 tahun sudah usia SD maka baik kalau anak diajak bicara tentang rencana vaksinasi yang akan diterimanya, apa manfaatnya dan juga ada kemungkinan keluhan-keluhan ringan sesudah divaksinasi.

Infografis Anak Indonesia Usia 6-11 Tahun Siap Terima Vaksin COVID-19

Infografis Anak Indonesia Usia 6-11 Tahun Siap Terima Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya