Sepak Terjang Anjing Pelacak K-9 dalam Operasi Pencarian Korban Semeru

Demi menjaga kebugaran sang anjing pelacak, para pawang juga menyediakan vitamin penambah daya tahan tubuh khusus hewan, anjing.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Des 2021, 18:09 WIB
Anjing pelacak saat mencari korban Semeru. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, sebayak 11 ekor anjing pelacak unit Satwa K-9 dari Mabes Polri dan Polda Jatim beserta jajaran tetap disiagakan selama operasi pencarian korban guguran awan panas Gunung Semeru.

Gatot menceritakan, sejak hari kedua operasi pencarian berlangganan pada Minggu 5 hingga Senin 12 Desember kemarin, belasan anjing pelacak tersebut sudah menemukan 13 jenazah korban.

“Tentu ini komitmen kami sejak awal. Bahkan upaya pencarian korban juga termasuk oeprasi kemanusiaan aman nusa yang diperintahkan Kapolri. Kami akan menyiagakan unit satwa itu hingga berakhirnya operasi pencarian yang dikomandoi satgas,” ujarnya, Selasa (14/12/2021).

Gatot mengatakan, Mabes Polri dan Polda Jatim siap menambah unit satwa tersebut yang akan didukung dari berbagai polres jajaran dari Polda Jatim, ataupun kepolisian daerah lain.

“Kami selalu mengevaluasi semua progres kinerja dari hari ke hari, selama operasi pencarian. Kami akan siap jika memang dibutuhkan unit satwa tambahan dalam upaya perluasan medan pencarian korban,” ucapnya.

Mengingat medan operasi pencarian korban hilang yang terdampak bencana alam di sekitar lereng Gunung Semeru itu terbilang luas dengan karakteristik cuaca yang tak menentu. Tentu, kondisi kesehatan anjing K-9 yang bertugas di sana, tetap menjadi perhatian utama.

Tidak cuma memberikan asupan makanan dan minuman lebih banyak dari porsi biasanya, seperti di dalam markas. Demi menjaga kebugaran sang anjing pelacak, para pawang juga menyediakan vitamin penambah daya tahan tubuh khusus hewan, anjing.

“Merawat, memberi makan minum sebelum maupun sesudah melaksanakan termasuk pemberian vitamin,” ujar Gatot.

Meskipun perawakan anjing-anjing itu sepintas sangar dan gahar, tapi para anggota kepolisian yang bertindak sebagai pawangnya, justru menamai mereka dengan sebutan atau panggilan yang terbilang lucu nan menggemaskan.

Tujuannya, tentu menciptakan chemistry yang kompak, serasi, laiknya teman. Sehingga, dalam menjalankan berbagai macam tantangan misi yang diperintahkan oleh atasan, anjing K-9 dan pawangnya dapat melaksanakannya dengan penuh semangat.

Seperti Bripka M Sahid, yang berdinas di Baharkam Mabes Polri, contohnya. Ia menamai anjing K-9 yang diasuhnya itu dengan sebutan Lupita. Kemudian, Brigadir Andri, dari Unit Satwa Polda Jatim, ia menamai anjingnya, dengan sebutan Kimmy. Sedangkan, Iptu Imam dari Polres Malang, malah menamai anjingnya dengan sebutan Sola.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Berhasil Endus Korban Semeru

Kepolisian mengerahkan anjing pelacak mencari korban Semeru erupsi. (Dian Kurniawan/liputan6.com)

Anjing pelacak unit Satwa K-9 yang dilibatkan itu berasal dari Baharkam Mabes Polri dengan lima ekor anjing. Selanjutnya, unit Satwa Polda Jatim dengan empat ekor anjing, dan Polres Malang Kota dengan dua ekor anjing.

Belasan anjing pelacak tersebut berhasil mengendus jenazah korban dari 25 titik lokasi pencarian dan menjadi petunjuk anggota satgas dari tim SAR gabungan dalam mengerahkan alat berat untuk melakukan penggalian skala besar mengunakan alat berat.

Belasan jenazah korban itu ditemukan di area pencarian di dua desa yang berlokasi di Kecamatan Candipuro, yakni di Desa Curahkobokan dan Desa Kampung Renteng.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya