Jokowi Nyemplung ke Gorong-gorong Buatan 1970-an

Gubernur DKI Jakarta Jokowi masuk ke gorong-gorong di depan Hotel Mandarin. Kata dia ukurannya terlalu kecil.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 26 Des 2012, 17:50 WIB
Masih mengenakan batik Korpri, tanpa ragu Gubernur DKI Jakarta Jokowi masuk ke gorong-gorong di depan Hotel Mandarin, Jakarta. Menurut Kepala Dinas PU, Ery Baskoro saluran air itu sudah lama dibangun.

"Dibuat tahun 1970-an, 40 tahun lalu," kata dia, Rabu (25/12/2012). Bukan warisan Belanda.

Ery menambahkan, sepanjang gorong-gorong berisi banyak endapan. "Selama ini kalau hujan sedang-sedang saja, 55 mm tidak bermasalah. Kemarin di atas 100 mm ada antrean air masuk lubang," kata dia.

Apalagi, diameter gorong-gorong hanya 60 cm. "Dicoba desain diameter minimal satu meter. Kami coba ajukan 2013. Kalau Pak Gubernur Jokowi setuju, dimasukkan anggaran, panjangnya 2 kilometer," kata dia.

Edy menambahkan, gorong-gorong di Jakarta akan dibuat seperti smart tunnel di Kuala Lumpur. Bisa dilalui air juga mobil. "Awalnya mobil dulu, nanti ditutup digunakan untuk air saat banjir. Tapi untuk ini bisa lebih lagi, bisa untuk air limbah dan air baku untuk minum."

Sebelumnya, Gubernur Jokowi juga mengeluhkan kecilnya diameter gorong-gorong.

Menurut Jokowi, kalau hujannya ringan atau sedang, masih memadai. Namun, apabila intensitas curah hujan tinggi, besar kemungkinan akan terjadi genangan di Jalan Sudirman-Thamrin seperti beberapa waktu lalu. Jalan protokol yang membelah ibukota bak kolam renang, membuat banyak kendaraan mogok.

Jokowi melanjutkan, tahun 2013 akan memperbesar diameter gorong-gorong sebesar 16 meter. Gorong-gorong tersebut dibangun dari kawasan Jalan MT Haryono sampai ke daerah Pluit, Jakarta Utara.(Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya