Rupiah Menguat Jelang Pertemuan Bank Sentral AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, ditutup menguat.

oleh Tira Santia diperbarui 14 Des 2021, 17:45 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, ditutup menguat menjelang dimulainya pertemuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.

Rupiah sore ini ditutup menguat 6 poin atau 0,05 persen ke posisi 14.325 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.331 per dolar AS.

"Pelaku pasar bersikap hati-hati terhadap pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) AS yang dimulai malam ini dan kabar terkini varian Omicron yang disebutkan menyebabkan korban jiwa di Inggris," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/12/2021).

The Federal Reserve melalui Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan membahas kebijakan moneter terbaru yang akan dimulai hari ini dan akan diumumkan hasilnya pada pukul 02.00 WIB Kamis dini hari mendatang.

Pelaku pasar nampak menantikan apakah The Fed akan mengambil langkah yang lebih ketat atau hawkish di tengah ancaman inflasi yang dipandang tinggi.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Inggris mengabarkan adanya korban meninggal akibat varian Omicron semalam, memicu sikap hati-hati pelaku pasar bahwa Omicron tersebut mungkin berbahaya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kasus COVID-19

Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya kekhawatiran pasar sempat mereda terhadap varian Omicron hanya mudah menyebar tetapi tidak mematikan. Kabar kematian dari Inggris memicu kekhawatiran adanya hambatan bagi ekonomi global yang lebih buruk.

Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Senin (13/12) kemarin mencapai 106 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 12 kasus sehingga totalnya mencapai 143.948 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 278 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 4.974 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 146,88 juta orang dan vaksin dosis kedua 103,1 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi 14.338 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.311 per dolar AS hingga 14.3655 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa ditutup melemah ke posisi 14.348 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 14.346 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya