Ada Gempa Larantuka, Operasi Bandara El Tari Kupang Tetap Normal

AP I memastikan operasional Bandar Udara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur masih berjalan normal meski diguncang gempa Larantuka

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Des 2021, 20:15 WIB
Sterilisasi di Bandara El Tari Kupang untuk mencegah persebaran virus Corona Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I (Persero) alias AP I memastikan operasional Bandar Udara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur masih berjalan normal meski diguncang gempa Larantuka dengan kekuatan magnitudo 7,5 pada Selasa siang (14/12).

Hal ini disampaikan langsung oleh Corporate Communication Senior Manager AP I, Gede Eka Sandi Asmadi.

"Kegiatan operasional Bandara El Tari Kupang dan penerbangan masih berjalan normal," ungkapnya kepada Merdeka.com, Selasa (14/12/2021).

Gede menjelaskan, kondisi tersebut lantaran Bandara El Tari Kupang, tidak terdampak gempa NTT meski disertai peringatan dini tsunami. Baik dari sisi bangunan maupun operasional penerbangan.

"Untuk bandara Angkasa Pura I di NTT yaitu Bandara El Tari Kupang, tidak terdampak gempa NTT, baik dari sisi infrastruktur maupun operasional bandara dan penerbangan," tandasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Getaran Gempa NTT Terasa Hingga Makassar

Gempa Larantuka, NTT. (Screenshot)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa berkekuatan magnitudo 7,5 terjadi di Barat Laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa bahkan terasa hingga ke Makassar.

Gempa bahkan membuat BMKG mengeluarkan peringatan dini terjadinya tsunami untuk sejumlah provinsi diantaranya Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Titik gempa berada 7.59 LS, 122.26 BT atau 112 km Barat Laut Larantuka, NTT dengan kedalaman 12 Km.

Seorang warga Makassar, Nurdin Amir mengaku gempa sempat dirinya rasakan sekitar 5 detik. Saat terjadi gempa, dirinya sedang duduk di ruang tengah Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar.

"Gempa terasa sekali, seperti pusing. Langsung keluar (sekretariat) saat tahu gempa," ujar Nurdin, Selasa (14/12).

Nurdin mengaku baru mengetahui gempa berada di NTT melalui informasi yang dibagikan BMKG di grup WhatsApp (WAG). Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan ataupun korban akibat gempa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya