Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini viral video awan berwarna merah disertai petir ada di atas Gunung Welirang, Pasuruan, Jawa Timur (Jatim).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara. Menurut Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas 1 Juanda Teguh Tri Susanto, fenomena tersebut adalah salah satu jenis fenomena alam yang tengah terjadi, yakni optik atmosfer.
"Hal itu sebenarnya lumrah terjadi. Hanya saja, tak semua masyarakat memahami atau mengerti tentang fenomena alam itu," ujar Teguh, Senin 13 Desember 2021.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, warna merah di atas Gunung Welirang tersebut karena adanya pembiasan cahaya matahari oleh partikel-partikel yang ada di atmosfer.
Sehingga, kata Teguh, menghasilkan energi yang rendah. Selain itu, juga menyebabkan gelombang panjang dan memunculkan warna kemerahan.
"Semakin rendah posisi matahari dari garis cakrawala, maka semakin rendah pula cahaya merah yang dicapai," papar dia.
Berikut 6 fakta terkait viral video awan berwarna merah disertai petir ada di atas Gunung Welirang, Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) dihimpun Liputan6.com:
1. Viral di Sosial Media
Gunung Welirang mendadak menjadi perbincangan warganet lewat video yang menampakan awan merah disertai petir di puncaknya.
Video tersebut ramai menyebar di media sosial.
Warganet pun sempat mengira fenomena tersebut berkaitan dengan status Gunung Welirang di Pasuruan, Jawa Timur yang masih aktif.
Advertisement
2. BMKG Sebut Itu Hal Biasa Saja
Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas 1 Juanda Teguh Tri Susanto buka suara terkait beredarnya video awan berwarna merah disertai petir di atas Gunung Welirang, Pasuruan, Jatim.
Menurut Teguh, itu merupakan salah satu jenis fenomena alam yang tengah terjadi, yakni optik atmosfer.
"Hal itu sebenarnya lumrah terjadi. Hanya saja, tak semua masyarakat memahami atau mengerti tentang fenomena alam itu," ujar Teguh, Senin 13 Desember 2021.
3. Disebut Fenomena Optik Atmosfer
Teguh mengungkapkan, berdasarkan analisa beberapa data atau video yang beredar maka fenomena awan yang terlihat berwarna merah, merupakan hal yang biasa terjadi.
"Hal tersebut merupakan salah satu contoh fenomena optik atmosfer," ucapnya.
Advertisement
4. Awan Merah dari Pembiasan Cahaya
Teguh menjelaskan, dalam video terdapat warna kemerahan pada awan dan langit di sekitarnya.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan adanya pembiasan cahaya matahari oleh partikel-partikel yang ada di atmosfer.
Sehingga, lanjut Teguh, menghasilkan energi yang rendah. Selain itu, juga menyebabkan gelombang panjang dan memunculkan warna kemerahan.
"Semakin rendah posisi matahari dari garis cakrawala, maka semakin rendah pula cahaya merah yang dicapai," ucap dia.
5. Ada Awan Cumulonimbus
Teguh mengatakan, fenomena langit kemerahan ini biasanya memang terjadi pada sore menjelang malam hari.
Pada saat petang atau menjelang malam, teramati dari radar BMKG Juanda terpantau banyak pertumbuhan awan Cumulonimbus disekitar lokasi pada video.
"Awan Cumulonimbus adalah satu-satunya jenis awan yang dapat menghasilkan petir. Sambaran kilat dari awan ini menambah cahaya kemerahan dari langit tersebut," terang Teguh.
Advertisement
6. Harap Warga Tak Termakan Hoaks
Teguh berharap, masyarakat agar tidak panik. Bahkan, tak termakan informasi hoax, terutama dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Tetap selalu memantau dan mencari informasi yang valid, sehingga terhindar dari isu-isu yang tidak bertanggungjawab," jelas dia.