3 Langkah BPBD Klungkung Atasi Banjir Bandang

Banjir bandang di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali terjadi setelah diguyur hujan lebat dan derasnya air menjebol tanggul di Desa Sakti dan Desa Lembongan.

oleh Maria Flora diperbarui 14 Des 2021, 20:18 WIB
Sebanyak 46 orang warga dari 15 kepala keluarga (KK) terdampak bencana banjir bandang di Kertasari, Kabupaten Bandung. (Liputan6.com/Arie Nugraha)

Liputan6.com, Jakarta Banjir bandang terjadi di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, sekitar pukul 03.00 waktu setempat, Senin, 13 Desember 2021.

Banjir bandang terjadi usai hujan lebat mengguyur Desa Sakti dan Desa Lembongan. Akibatnya, tanggul di dua desa itu jebol.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung kemudian melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana.

BPBD bersama dengan organisasi perangkat daerah lainnya, TNI dan Polri melakukan pembukaan akses jalan yang tertutup material banjir bandang. Alat berat diturunkan untuk pembersihan sampah dan lumpur. 

Selain itu, BPBD melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait di kecamatan maupun desa. Dan hasilnya belum ada laporan terkait korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 

Namun, dilaporkan ada enam desa di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung yang ikut terdampak banjir bandang. Yaitu Desa Sauna, Batununggul, Kutampi Kaler, Ped, Sakti dan Lembongan. 


Nusa Penida Berpeluang Hujan Ringan

Usai kejadian, petugas BPBD masih bersiaga di lapangan untuk mengantisipasi potensi banjir di wilayah terdampak.

Sementara itu, prakiraan cuaca di Kecamatan Nusa Penida berpeluang hujan ringan. Berdasarkan kajian bahaya inaRISK, kabupaten ini tidak memiliki potensi bahaya banjir bandang. 

Dengan adanya peristiwa dini hari tadi, pemerintah dan masyarakat diimbau waspada dan siap siaga. Terlebih dalam menghadapi puncak musim hujan pada Januari 2021 hingga Februari tahun depan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya