Liputan6.com, Haiti - Sebuah truk tanker yang mengangkut bensin meledak di Cap-Haitien, kota terbesar kedua di Haiti pada Senin, 13 Desember 2021. Sedikitnya 62 orang tewas dan puluhan lainnya cedera, kata pihak berwenang.
"Situasinya masih kritis," kata Wakil Wali Kota Patrick Almonor pada hari Selasa, yang juga menyampaikan seruan untuk donor darah seperti dikutip dari CNN, Rabu (15/12/2021).
Almonor mengatakan truk tanker pengangkut bahan bakar itu meledak setelah berhenti karena masalah mekanis dan mengalami bensin bocor. Orang-orang berkumpul untuk mengambil bahan bakar langsung dari truk saat ledakan terjadi, katanya.
Baca Juga
Advertisement
Haiti telah dilumpuhkan oleh kekurangan bahan bakar yang parah hingga menyebabkan pemadaman listrik dan memicu protes.
"Kerusakan kota sangat luas," menurut Almonor.
Kami memiliki hampir 50 rumah yang terkena dampak kebakaran dan sebagian besar dari mereka perlu dihancurkan," katanya.
"Kota akan membutuhkan banyak bantuan untuk keluar dari tragedi ini, pemerintah pusat menawarkan bantuan tetapi kami masih menunggu bantuan tersebut," tambahnya.
"Kami percaya kami akan membutuhkan lebih dari sekadar pemerintah pusat, situasinya kritis."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jumlah Korban Diperkirakan Meningkat
Pejabat setempat mengatakan upaya penyelamatan sedang berlangsung dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat. Pihak berwenang Haiti mengatakan mereka telah mengerahkan dua rumah sakit lapangan ke Cap Haitien.
Setidaknya enam orang telah diterbangkan dari Cap-Haitien ke rumah sakit yang mengkhususkan diri pada luka bakar parah di ibu kota Port-au-Prince, menurut Doctors without Borders, yang mengelola rumah sakit tersebut.
UNICEF akan mengirimkan peralatan medis untuk rumah sakit di Cap-Haitien melakukan perawatan para korban luka bakar, menurut pernyataan dari juru bicara Ndiaga Seck.
"UNICEF bersimpati dengan rasa sakit keluarga yang berduka dan keluarga yang anggotanya terluka," tambah Seck dalam pernyataannya.
Perdana Menteri Haiti Ariel Henry telah menyatakan tiga hari berkabung nasional setelah ledakan itu, "untuk mengenang para korban tragedi ini yang mendukakan seluruh bangsa Haiti."
Advertisement