5 Barang Ini Jadi Primadona Ekspor Indonesia November 2021, Apa Saja?

Terdapat 5 golongan barang yang menjadi penyumbang tertinggi terhadap ekspor November 2021 yang mencapai USD 22,84 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2021, 13:50 WIB
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Surplus ini didapatkan dari ekspor September 2021 yang mencapai US$20,60 miliar dan impor September 2021 yang tercatat senilai US$16,23 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ada 5 golongan barang yang menjadi penyumbang tertinggi terhadap ekspor November 2021 yang mencapai USD 22,84 miliar. Diantaranya, bahan bakar mineral, logam mulia dan perhiasan/permata, mesin dan perlengkapan elektrik, karet dan barang dari karet, dan alas kaki.

“Peningkatan ekspor di bulan November ini ada 5 terbesar, pertama itu adalah meningkatnya ekspor komoditas bahan bakar mineral yang meningkat USD 211,3 juta. Diikuti, logam mulia perhiasan permata bertambah senilai USD 196,2 juta, dan seterusnya yang menyebabkan ekspor kita meningkat dibanding Oktober 2021,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers BPS, Rabu (15/12/2021).

Sedangkan untuk mesin dan perlengkapan elektrik nilai ekspornya mencapai USD 114,9 juta, karet dan barang dari karet sebesar USD 114,3 juta, dan alas kaki nilai ekpornya USD 110,4 juta.

Adapun terjadi peningkatan terbesar ekspor 5 ke negara tujuan, diantaranya ke Malaysia mengalami peningkatan ekspor sebesar USD 251,4 juta, ke Jepang USD 230,4 juta, Amerika Serikat USD 187,1 juta, dan Swiss USD 153,5 juta.

“Kalau kita perhatikan, ke Malaysia komoditasnya adalah bahan bakar mineral, Bijih logam perak,” ujarnya.

Sebaliknya pada November ini juga terjadi penurunan ekspor kepada 5 negara terbesar yaitu ke Tiongkok turun USD 515,1 juta, Taiwan USD 215,9 juta, Mesir USD 129,5 juta, Bangladesh USD 89,9 juta, dan Pakistan USD 77,1 juta.

“Ke Tiongkok (China) penurunan ekspor yang paling besar komoditas besi dan baja, diikuti bahan bakar mineral,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Nilai Ekspor Indonesia

Sebuah kapal bersandar di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Penyebab kinerja ekspor sedikit melambat karena dipengaruhi penurunan aktivitas manufaktur dan mitra dagang utama, seperti AS, China, dan Jepang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Margo menyampaikan, nilai ekspor Indonesia pada November 2021 mencapai USD 22,84 miliar. Angka ekspor tersebut secara bulanan naik sebesar 3,69 persen dibanding Oktober 2021.

Kedepannya, dia berharap kinerja ekspor Indonesia dari bulan ke bulan bisa terus mengalami peningkatan. Sebab, ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan upaya-upaya Indonesia melakukan Pemulihan ekonomi nasional.

“Kinerja ekspor Indonesia secara bulanan menunjukkan tren yang meningkat dan selalu tinggi pertumbuhannya dibanding kondisi 2020 dan 2019,” pungkas Margo.   

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya