Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan total investasi pemerintah selama tahun 2005-2021 mencapai Rp 695,60 triliun. Penyaluran investasi terbesar disalurkan sejak tahun 2015 untuk mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembangunan infrastruktur.
"Investasi pemerintah sebesar Rp 695,60 triliun, terutama terakselerasi sejak tahun 2015 pada program Nawacita," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR-RI di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (15/12).
Advertisement
Investasi berupa penanaman modal tersebut tidak semua disalurkan melalui BUMN, tetapi juga melalui BLU dengan masing-masing persentase 51,8 persen dan 48,13 persen. Secara nominal, total PNM yang diberikan kepada BUMN sebesar Rp 361,3 triliun, sedangkan melalui BLU sebesar Rp 334,3 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan dana pemerintah yang investasikan kepada BUMN digunakan untuk beberapa hal. Antara lain pendirian BUMN sebesar Rp 3 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan dan penjaminan infrastruktur sebesar Rp 2 triliun dan sisanya Rp 1 triliun untuk pembiayaan perumahan.
Sebanyak Rp 12,7 triliun digunakan untuk melakukan restrukturisasi 17 BUMN. Dalam hal ini pihaknya akan meminta Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan untuk meneliti penggunaan dana PNM.
"Kita akan minta DJKN untuk meneliti ini dan nanti kita sudah ada INA yang akan kita minta menjadikan BUMN lebih disiplin karena menggunakan dana dari mereka," kat Sri Mulyani.
Sisanya sebanyak Rp 345,6 triliun digunakan untuk meningkatkan kinerja BUMN. Mulai dari pembiayaan ekspor, penyediaan kredit mikro, kedaulatan pangan dan sebagainya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Investasi Pemerintah di BLU
Sementara itu investasi pemerintah kepada BLU terbesar digunakan untuk memberikan dukungan pembiayaan yakni Rp 245,4 triliun. Pembiayaan tersebut digunakan untuk perumahan sebesar Rp 66,7 triliun, pembangunan infrastruktur dan konektivitas sebesar Rp 137,1 triliun, kemandirian energi sebesar Rp 10,63 triliun dan penyediaan kredit mikro sebesar Rp 30,96 triliun.
Selain untuk pembiayaan, dana BLu juga digunakan untuk mengoptimalisasi aset negara sebesar Rp1,5 triliun dengan mendirikan LMAN. Kemudian untuk pembangunan SDM senilai Rp 81,11 triliun.
"Dana pembangunan SDM ini merupakan dana abadi yang kita akumulasikan dari BLU," kata Sri Mulyani.
Lalu sisanya rp 6,3 triliun digunakan untuk penguatan kerja sama internasional. Dana ini digunakan Kementerian Luar Negeri untuk mengatur politik internasional, termasuk memberikan bantuan kepada Palestina, Afganistan, beberapa negara di Pasific Island dan Afrika.
"Jadi ini below the line belanja kita lewat lembaga-lembaga ini," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement