Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sisa saldo peserta Kartu Prakerja dari periode anggaran 2021 akan kembali ke kas negara. Hal itu disampaikan dalam konferensi Pers Penutupan Program Kartu Prakerja 2021, Rabu (15/12/2021).
“Saldo masih dihitung oleh PMO karena harus direkonsiliasi, mereka yang ikut Prakerja berapa yang sudah ambil pelatihan, training, apakah sudah memenuhi dan kapan pembayaran pertama, kedua, dan ketiga. Biaya rekonsiliasi kalau masih sisa kembali ke kas negara karena sudah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan,” jelas Airlangga Hartarto.
Menko Airlangga tidak menyebutkan angka pasti berapa sisa saldo peserta Kartu Prakerja di 2021.
Adapun program Kartu Prakerja akan dilanjutkan di 2022 dengan anggaran sebesar Rp 11 triliun dan kuota peserta diperkirakan 3 juta hingga 4,5 juta orang.
Untuk semester I 2022 nanti masih menggunakan sistem yang sama yaitu, semi Bansos. Sementara di semester II 2022 akan dijalankan secara hybrid baik offline maupun online.
“Di skema normal tentu berupaya untuk peningkatan kompetensi dengan bantuan pelatihan yang lebih besar dan insentifnya mendorong pelatihan sejalan dengan critical occupation list,” ujar Airlangga Hartarto.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Disempurnakan
Selain itu, Komite Kartu Prakerja berkomitmen untuk terus memperbaiki tata kelola sistem IT dan bisnis process agar akuntabilitasnya semakin baik.
Adapun untuk pembukaan kartu Prakerja gelombang 23 akan dibahas dan diputuskan dalam rapat komite dalam waktu dekat, penentuan jumlah pesertanya diperkirakan antara 3 juta sampai 4,5 juta secara total, dan Pendaftaran tetap melalui www.prakerja.go.id
“Tentunya di sekitar akhir atau awal Februari kami akan umumkan kapan gelombang 23 akan diumumkan,” tandas Menko.
Advertisement