Liputan6.com, Jakarta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus melakukan pengamatan kondisi dan aktivitas Gunung Semeru. Yang perlu diwaspadai masyarakat kali ini adalah aliran lahar.
"Potensi bahaya yang lebih mengancam saat ini adalah aliran lahar, berkaitan dengan kondisi cuaca yang masih dalam musim penghujan. Rekaman kegempaan pada 14 Desember menunjukkan getaran banjir dengan durasi 1.200 detik," tutur Kepala PVMBG Andiani saat konferensi pers, Rabu (15/12/2021).
Menurut Andiani, aktivitas Gunung Semeru masih tetap level 2 atau waspada. Meski begitu, masyarakat, pengunjung, hingga wisatawan diimbau tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah, yakni di sektor Selatan Tenggara.
"Kemudian menghindar dan tidak beraktivitas sepanjang alur sungai Besuk Kobokan yang saat ini sudah terisi endapan material yang masih bersuhu tinggi, dan mewaspadai potensi awan panas guguran dan lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," jelas dia.
Baca Juga
Advertisement
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Lokasi yang Perlu Diwaspadai
Lokasi yang perlu diwaspadai antara lain di sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat. Tidak ketinggalan sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
"Apa yang kami lakukan hasil monitoring kami di sekitar Semeru dan juga kami juga masih melakukan pemetaan pendetailan peta kawasan rawan bahaya gunung api yang saat ini masih berproses, dan juga ada tim lain," Andiani menandaskan.
Advertisement