Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mendorong implementasi kemandirian pesantren sebagai program prioritas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin sinergi dengan kalangan BUMN dan swasta.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kemandirian pesantren bisa terwujud bila didukung banyak stakeholder, utamanya dari kalangan dunia usaha. Dukungan dunia usaha akan mampu mempercepat akselarasi pesantren dalam mewujudkan dan mengembangkan ekosistim bisnis yang produktif di pesantren dan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga
Advertisement
"Sekalipun Kementerian Agama telah memberikan bantuan modal usaha melalui bantuan inkubasi bisnis pesantren, dukungan dari dunia usaha masih tetap diperlukan. Dukungan bisa dalam bentuk modal usaha atau bentuk dukungan yang lainnya," kata Yaqut di acara Pesantren Economic Forum bertajuk "Membangun Kemandirian Ekonomi Pesantren melalui Kolaborasi Indonesia Inc.", Rabu (15/12/2021) di Jakarta.
Dia berharap, sinergi antara BUMN dan swasta tidak hanya berhenti pada taraf diskusi, tetapi harus dieksekusi.
"Saya meyakini jika kita bisa konsisten, pada waktunya nanti unit-unit bisnis yang ada di pesantren akan menjadi penggerak sekaligus daya ungkit bagi ekonomi nasional, sebagaimana yang diharapkan Presiden Jokowi. Jadi ini memerlukan kolaborasi yang baik," ucap Yaqut.
Program Kemandirian Pesantren Terus Lanjut hingga 2024
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan, Program Kemandirian Pesantren ini tidak berhenti pada 2021. Akan tetapi, akan terus berlanjut hingga 2024 sebagaimana Peta Jalan Kemandirian Pesantren.
Sehingga diharapkan pada 2024 akan menjadi tahun kemandirian pesantren yang berkelanjutan. Pada tahun anggaran 2021, pihaknya telah menyalurkan bantuan inkubasi bisnis sejumlah Rp37,4 miliar kepada 105 pesantren sasaran Program Kemandirian Pesantren.
"Kami berharap bantuan stimulan tersebut, pesantren dapat membangun dan mengembangkan unit bisnisnya sesuai dengan business plan yang telah disusun. Sekaligus akan semakin banyak terwujud pesantren yang mandiri, berdaya, dan memberdayakan," harap Ramdhani.
Acara dibuka secara resmi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Hadir Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghofur, perwakilan ormas Islam, pimpinan pesantren percontohan Program Kemandirian Pesantren, dan para para direksi perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta.
Advertisement