Liputan6.com, Washington D.C - Dosis booster dari vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini bekerja melawan varian Omicron dari virus corona dan tampaknya tidak perlu booster khusus varian tersebut, kata pakar penyakit menular AS Anthony Fauci pada Rabu (15/12).
"Regimen vaksin booster kami bekerja melawan Omicron. Pada titik ini, tidak perlu booster khusus varian," kata Fauci kepada wartawan pada briefing Gedung Putih.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (16/12/2021), ia mengatakan aktivitas penetralan dua dosis vaksin COVID-19 Moderna "sangat rendah" terhadap Omicron, mengutip data dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
"Namun, jika Anda melihat dua minggu setelah dosis ketiga, perhatikan tingkat peningkatan yang substansial dari judul penetral; baik dalam kisaran penetral Omicron," katanya tentang temuan penelitian, di mana Moderna berkolaborasi dengan NIAID.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksin Booster
BioNTech dan Pfizer mengatakan pekan lalu bahwa tiga dosis vaksin mereka mampu menetralkan Omicron dalam tes laboratorium, tetapi dua dosis menghasilkan antibodi penetralisir yang jauh lebih rendah.
Sementara itu, vaksin Johnson & Johnson belum merilis datanya sendiri tentang bagaimana vaksinnya bekerja melawan jenis virus corona baru.
Ketiga vaksin COVID-19 yang disahkan AS tampaknya secara signifikan kurang protektif terhadap Omicron dalam pengujian laboratorium, tetapi dosis booster kemungkinan mengembalikan sebagian besar perlindungan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada hari Selasa.
Ada kasus varian yang dikonfirmasi di setidaknya 36 negara bagian, mewakili sekitar 3 persen dari kasus COVID-19 di negara itu, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Rochelle Walensky mengatakan pada pengarahan yang sama. Varian Delta tetap bertanggung jawab atas sebagian besar kasus, tambahnya.
"Kami berharap untuk melihat proporsi kasus Omicron di sini di Amerika Serikat terus tumbuh dalam beberapa minggu mendatang. Data awal menunjukkan bahwa Omicron lebih menular daripada Delta, dengan waktu dua kali lipat sekitar dua hari," kata Walensky.
Dia mengatakan para pejabat mulai melihat peningkatan kasus COVID-19 pada penghuni panti jompo yang divaksinasi penuh, tetapi penghuni yang mendapat vaksin booster memiliki tingkat infeksi 10 kali lebih rendah.
Advertisement