Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pada tahun depan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan meluncurkan enam pilar transformasi pada sektor kesehatan di Indonesia.
"Salah satu tugas dari bapak Presiden ke kami adalah untuk bisa melakukan transformasi di sektor kesehatan," ujar Budi dalam acara daring Peluncuran Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024, Kamis (16/12/2021).
Advertisement
Budi menjelaskan, setiap krisis ekonomi besar yang dialami Indonesia seperti pada 1998 dan 2008, Indonesia selalu bisa memanfaatkan krisis tersebut untuk melakukan major reform.
"Oleh karena itu, di masa krisis ini kami ingin meluncurkan transformasi kesehatan. Ada enam pilar transformasi yang akan kami lakukan," kata Budi.
Transformasi tersebut rencananya akan dilakukan mulai dari tahun 2021 hingga 2024 mendatang. Lalu, apa sajakah keenam pilar tersebut? Berikut diantaranya.
1. Transformasi layanan primer
2. Transformasi layanan sekunder (rujukan atau rumah sakit)
3. Transformasi sistem layanan kesehatan
4. Transformasi sistem pembiayaan kesehatan
5. Transformasi sumber daya manusia kesehatan
6. Transformasi teknologi kesehatan
"Transformasi dari sistem teknologi kesehatan yang ingin kami luncurkan tahun depan adalah memastikan bahwa fokus dari teknologi digital di kesehatan akan kami geser dari yang sifatnya pelaporan, menjadi pelayanan," ujar Budi.
Aplikasi kesehatan untuk masyarakat
Menurut Budi, banyak aplikasi layanan kesehatan yang telah diluncurkan sebelumnya sifatnya berupa pelaporan untuk para pejabat negara, bukan melayani masyarakat atau pasien.
"Saya meminta agar teman-teman yang berkaitan dengan transformasi sistem teknologi kesehatan ini mengubah fokus. Fokusnya bukan melaporkan ke pejabat, tapi fokusnya melayani rakyat," kata Budi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Budi juga mengungkapkan bahwa Kemenkes memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya bagi para inovator, pencipta aplikasi, dan layanan kesehatan untuk berinovasi.
"Menciptakan aplikasi-aplikasi, sistem teknologi yang sebaik-baiknya untuk melayani masyarakat yang berinteraksi dengan mereka," ujar Budi.
Advertisement