5 Aturan Unik Keluarga Kerajaan di Setiap Negara, Dulu Sempat Dilarang

Dererta aturan unik di lingkungan keluarga kerajaan.

oleh Loudia Mahartika diperbarui 16 Des 2021, 13:15 WIB
Pangeran William dan Kate Middleton. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Mendengar soal keluarga kerajaan, tentu yang pertama kali terlinas dibenak adalah kehidupan di dalam istana. Selain itu, kehidupan istana yang super ketat dan banyak aturan yang harus dipatuhi.

Memang tak bisa dipungkiri terlahir dari keluarga kerajaan memiliki banyak aturan dan larangan yang tak boleh dilanggar. Mulaid ari cara berpakaian, berbicara dan sebagainya.

Namun rupanya setiap kerajaan di dunia ini memiliki aturan-aturan yang berbeda. Misalnya saja, aturan di keluarga kerajaan Inggris berbeda dengan kerajaan Belanda bahkan di keluarga kekaisaran Jepang.

Miliki aturan amsing-masing, berikut ini Liputan6.com rangkum 5 aturan unik keluarga kerajaan di setiap negara dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Kamis (16/12/2021).


1. Menikah dengan Orang Biasa

Putri Mako dan suaminya, Kei Komuro. (dok. Nicolas Datiche / POOL / AFP)

Dulu secara historis, keluarga kerajaan tidak diperbolehkan untuk menikah dengan warga biasa. Mereka harus memiliki pasangan yang juga dari kalangan bangsawan. Terutama di negara-negara monarki.

Namun kini, aturan tersebut sudah berubah. Misalnya, Kate Middleton yang sekarang bergelar Duchess of Cambridge, adalah orang biasa sebelum menikah dengan Pangeran William.

Berbeda dengan keluarga kekaisaran Jepang. Di sana seorang wanita dari anggota kekaisaran hingga kini tidak boleh menikah dengan orang biasa.

Sebagai gantinya ia harus melepaskan gelar kerajaannya seperti yang terjadi pada Putri Mako. Setelah menikah dengan warga biasa yakni Kei Komuro, ia dan suami kini menetap di Amerika Serikat tanpa memiliki status bangsawan.


2. Disentuh oleh Orang Biasa

Kate Middleton, Duchess of Cambridge, berinteraksi dengan siswa selama kunjungan ke Nower Hill High School di Harrow, London utara (24/11/2021). Ia mengikuti pelajaran sains yang mempelajari ilmu saraf dan pentingnya perkembangan anak usia dini bersama para siswa. (AFP/Pool/Kirsty Wigglesworth)

Sebenarnya aturan ini sudah cukup populer sejak dulu. Dilarang bagi rakyat jelata untuk menyentuh anggota keluarga kerajaan. Terutama di Inggris, kecuali keluarga kerajaan yang meminta berjabat tangan terlebih dahulu.

Namun aturan itu selalu dilanggar. Hingga kini bahkan kamu pasti sering melihat bangsawan dengan senang hati menyapa selebriti dan bahkan penggemar mereka di keramaian.

Berbeda dengan kerajaan Spanyol. Sejak dulu para bangsawan diperbolehkan untuk berjabat tangan bahkan mencium pipi orang biasa yang menyapa mereka.


3. Miliki Profesi Seperti Warga Biasa

Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti saat kunjungan kenegaraan di beranda Istana Bogor, Selasa (10/3/2020). Raja dan Ratu diterima oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana . (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sudah bukan rahasia lagi jika keluarga kerajaan Inggris tidak boleh memiliki pekerjaan di luar gelar mereka sebagai bangsawan. Meghan Markle harus melepas kariernya sebagai aktris ketika ia diumumkan bertunangan untuk menikah dengan Pangeran Harry.

Sebaliknya di Belanda, bangsawan dapat melakukan pekerjaan tetap di luar gelarnya tanpa halangan. Raja Willem-Alexander bekerja sebagai pilot komersial, saudaranya, Pangeran Constantijn dan istrinya, juga memiliki pekerjaan biasa. Namun disyaratkan pekerjaan itu tidak mengganggu waktunya jika istana membutuhkan mereka.

Di Swedia, suami Putri Madeleine sempat ditawari gelar kerajaan. Tetapi ia menolak karena tidak ingin menyerah pada kariernya. Keputusannya pun disambut tanpa halangan atau kontroversi.


4. Masuk Dunia Politik

Ratu Elizabeth II saat di Royal Ascot. (Adrian DENNIS / AFP)

Anggota keluarga kerajaan Inggris juga tidak diizinkan untuk terlibat dalam politik atau berbagi pendapat tentang apa pun yang terkait dengan politik. Aturan ini juga sama berlaku di negara lain seperti Norwegia.

Kebanyakan keluarga kerajaan kini hanya sebagai sosok bangsawan yang mempertahankan peran tradisi bukan sebagai pemimpin negara yang sebenarnya.

Namun berbeda di Thailand. Putri Ubol mengumumkan pencalonannya sebagai Perdana Menteri pada 2019 lalu. Namun ia dengan cepat didiskualifikasi karena adik laki-lakinya, yang kini adalah Raja Thailand, memutuskan bahwa itu tidak pantas.

Di Brunei, Sultan menjabat sebagai perdana menteri negara. Di Spanyol, Duchess Luisa Isabel lvarez de Toledo sangat terlibat dalam aktivisme politik.


5. Menikahi Sesama Jenis

Ilustrasi cincin tunangan (dok.unsplash/@ Kazzle John Delbo)

Terdengar aneh, namun ada aturan kerajaan yang melegalkan pernikahan sesama jenis bagi anggota bangsawan. Seperti di Belanda yang memang sudah melegalkan aturan ini sejak 2001 silam. Sebelumnya bangsawan tidak diizinkan menikahi sesama jenis tanpa melepas status kerajaan mereka.

Untuk lingkungan keluarga Inggris, aturan ini tidak diketahui apakah berlaku atau tidak. Pada 2012 sempat ada upaya untuk membuat undang-undang yang akan memberikan gelar kehormatan kepada orang-orang dari jenis kelamin apa pun yang menikah dengan bangsawan, tetapi tidak disetujui.

Lord Ivar Mountbatten, sepupu Elizabeth II, secara terbuka ia adalah gay dan menikah. Namun dirinya bukan anggota keluarga kerajaan Inggris sehingga tak bisa dijadikan acuan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya