Ironi Pemain Paling Tajir di Dunia, Faiq Bolkiah: Tinggalkan Klub Portugal Tanpa Menit Bertanding

Faiq Bolkiah sebelumnya pernah lima kali memperkuat timnas Brunei Darussalam.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 16 Des 2021, 16:30 WIB
Faiq Bolkiah, pesepakbola sayap kanan dari Licester City yang berusia 20 tahun asal Brunei Darussalam (Foto: Instagram @fjefrib)

Liputan6.com, Jakarta Uang ternyata tidak mampu membeli segalanya. Termasuk kesempatan bermain di lapangan hijau. Faiq Bolkiah, pesepak bola terkaya di dunia, pun pergi meninggalkan klub Portugal tanpa menit bertanding.

Seperti dilansir dari Marca, Faiq baru saja mengakhiri kontraknya bersama C.S Maritimo. Dia pergi setelah satu setengah tahun membela tim yang berlaga di Liga Primer Portugal tersebut.

Faiq didatangkan dari Leicester City pada musim panas 2020 lalu. Namun sejak bergabung dengan Maritimo, kariernya mandek dan tidak pernah mendapat kesempatan bertanding sekalipun. Prestasi terbaiknya hanya masuk dalam daftar susunan pemain saat bertemu Sporting CP, Februari lalu. 

Meski kariernya tidak secemerlang Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, Faiq tidak kalah dalam urusan kekayaan. Ya, pria kelahiran Los Angeles, Amerika Serikat tersebut sudah jadi 'sultan' sejak lahir. 

 


Keturunan Sultan

Selain sama ganteng, kekayaan Faiq Bolkiah juga nggak jauh beda dengan CR7. (Foto: Instagram @fjbolkiah)

Faiq merupakan pemain terkaya di dunia. Dia anak dari pangeran Brunei Darussalam, Jefri Bolkiah dan keponakan kandung Sultan Hassanal Bolkiah yang tidak lain adalah penguasa di negeri kaya minyak tersebut. Kekayaan Faiq bahkan  diperkirakan mencapai 15 miliar euro atau sekitar Rp243 Triliun.

Faiq mengawali kariernya dari AFC Newbury di Inggris. Dia kemudian bergabung dengan Southampton, Arsenal, Chelsea, dan Stoke City sebelum pindah ke Leicester. Di timnas Brunei Darussalam, Faiq tampil sebanyak lima kali. Sayang kecintaannya terhadap sepak bola belum membuahkan apapun. 

Musim ini, Faiq digeser ke tim B Maritimo. Namun dia tetap gagal menunjukkan peningkatan. Kontraknya yang seharusnya berkahir musim panas nanti pun akhirnya dihentikan di tengah jalan. 

 

 

 


Pelihara Harimau

"Saya pemain yang cepat, saya suka membuat apapun jadi kenyataan. Saya sayap dan bisa bermain di posisi nomor 10, saya suka permainan langsung dan mencetak gol," ujar Faiq suatu ketika.

Di lapangan hijau, Faiq boleh jadi bukan siapa-siapa. Namun di luar itu, tidak banyak yang bisa meniru kehidupannya. Memiliki pengeluaran yang mencapai 35 juta euro sebulan, Faiq mamapu melakukan kegiatan apa saja, termasuk 'mengolongi' anak harimau yang jadi hewan peliharaannya di rumah. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya