Liputan6.com, Jakarta - Jenazah Edelenyi Laura Anna yang meninggal pada Rabu, 15 Desember 2021 telah dikremasi. Jenazah dikremasi di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (16/12/2021).
Apa itu kremasi? Dihimpun dari berbagai sumber, kremasi berasal dari kata Latin "cremo" yang berarti "membakar". Kremasi merupakan praktik penghilangan jasa dengan cara membakarnya.
Baca Juga
Advertisement
Pembakaran dilakukan dengan suhu yang tinggi. Hasil proses kremasi berupa fragmen tulang dan partikel kemudian digiling menjadi debu halus.
Abu tersebut dimasukkan ke dala sebuah guci dan diserahkan kepada pihak keluarga. Selanjutnya pihak keluarga biasanya akan menabur abu tersebut.
Kakak Laura Anna, Greta Irene mengungkapkan alasan adiknya itu dikremasi. Semasih hidup, Laura sempat berpesan ketika ia tutup usia agar dikremasi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ditemani
Hal itu yang membuat pihak keluarga akhirnya mengkremasi Laura Anna, bukan dikubur. "Sejujurnya itu dia dulu pernah pesen juga, dulu-dulu ini gimana ya, bercanda doang sebenarnya, ya maunya dikremasi," ujar Greta dalam program Waswas yang tayang di SCTV.
Hasil kremasi, kata Greta akan dibawa keluarga ke rumah untuk beberapa hari. Setelah itu, abu tersebut baru ditabur.
"Laura itu kan dari dulu takut sendirian karena gak ada yang nemenin, jadi mau ditemenin dulu setidaknya beberapa hari," imbuhnya.
Advertisement
Ayah Gaga Muhammad
Upacara tutup peti jenazah Laura Anna, telah berlangsung. Acara digelar di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, pada pukul 11.00 WIB.
Dari pantauan di lokasi, prosesi tutup peti itu dihadiri oleh para keluarga dan sahabat dari mendiang Laura Anna. Dari sekian banyak pelayat, tampak hadir pula ayah Gaga Muhammad, Asep Yusman, diberitakan kanal Selebriti Liputan6.com.
Infografis Prosesi Pemakaman Pangeran Philip
Advertisement