Liputan6.com, Jakarta Hari ini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus pertama varian Omicron di Indonesia. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Budi melalui konferensi pers pagi tadi.
Pasien merupakan petugas kebersihan di Wisma Atlet yang tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Lalu, darimana kemungkinan penularan varian Omicron bisa terjadi?
Advertisement
Epidemiolog Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkapkan bahwa kemungkinan penularan terjadi dari orang yang tengah melakukan karantina dari luar negeri.
"Karena dia bekerja di satu fasilitas yang melayani orang yang bepergian dari luar negeri, yang kemungkinan besar terpapar Omicron dari luar negeri, tentu berisiko. Besar kemungkinan dari situ," ujar Dicky saat dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis, (16/12/2021).
Dicky menjelaskan, hal tersebut juga terjadi pada banyak kasus di negara lain, salah satunya Hongkong. Sehingga, penting untuk memahami bagi para petugas termasuk petugas kebersihan untuk terus berhati-hati.
Mengingat meskipun telah menggunakan masker dan face shield tidak dapat sepenuhnya menjamin. Terlebih, varian-varian virus SARS-CoV-2 seperti Omicron dapat menyebar melalui udara dengan mudahnya.
"Ini yang artinya harus dilakukan evaluasi dan investigasi. Pastikan kenapanya, aliran (udara)nya, dan sumber penularannya dalam kasus pertama ini," ujar Dicky.
"Kalau enggak ketemu, ya harus curiga juga ini dia darimana? Apa ada kontak dengan orang lokal atau bagaimana? Ini yang harus dituntaskan untuk mendapatkan kepastian," tambahnya.
Apa yang harus dilakukan?
Menurut Dicky, salah satu cara yang dapat dilakukan agar tidak terjadi penyebaran varian Omicron adalah dengan melakukan tes pada petugas-petugas yang ada.
"Lakukan investigasi tadi termasuk dalam hal ini memastikan orang-orang yang sempat melakukan kontak di tracing dan melakukan isolasi karantina, itu yang harus dilakukan," kata Dicky.
Sedangkan, jika petugas kebersihan tersebut memang bekerja untuk satu gedung, maka bisa dilakukan pemeriksaan pada satu gedung tersebut.
"Pastikan diperiksa petugasnya, orang-orang yang di karantina ini juga tidak ada kontak dengan petugas-petugas lain. Pastikan petugas yang menjadi garda terdepan ini sudah di booster semuanya," ujar Dicky.
Namun, di samping hal tersebut, Dicky juga mengakui bahwa situasi dan kondisi terkait varian Omicron memang cukup sulit karena penularannya bisa terjadi begitu cepat.
"Satu hal ya kita jangan panik, yang kita harus terapkan adalah 5M, disiplin, vaksinasi kejar, booster kejar, dan juga pemerintah tingkatkan testing-nya, deteksinya," tambahnya.
Advertisement