Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI versi Pemerintah dan Bank Dunia

Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Des 2021, 09:38 WIB
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah optimistis Indonesia mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi di 2021 hingga 2022.

Meski diakui, Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

“Namun Indonesia masih dapat mengendalikan pandemi hingga sekarang. Walaupun ekonomi sempat mengalami perlambatan akibat adanya varian delta antara bulan Juli hingga Agustus, pertumbuhan perekonomian di Indonesia masih dapat ditangani dengan baik,” ujar dia, Jumat (17/12/2021).

Menurut Bank Dunia, perekonomian Indonesia akan tumbuh 3,7 persen tahun ini.  Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 bisa mencapai 3,5 persen - 4 persen (yoy).

Sementara pertumbuhan ekonomi akan menguat jadi 5,2 persen pada 2022 jika Indonesia tidak kembali mengalami gelombang baru Covid-19.

Indonesia berhasil menekan angka pengangguran agar tidak mengalami peningkatan yang signifikan, khususnya selama berlangsungnya gelombang varian delta.

Walaupun hilangnya pendapatan tenaga kerja masih terus berlangsung, perluasan program bantuan sosial pemerintah yang dijalankan telah dapat memitigasi risiko meningkatnya angka kemiskinan.

 


Vaksinasi dan Prokes

Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Vaksinasi sendiri saat ini sudah mencapai lebih dari 70 persen untuk Dosis-1 dan lebih dari 50 persen untuk Dosis-2, dan vaksinasi untuk Lansia serta sudah dimulainya vaksinasi untuk anak.

Berbagai kebijakan moneter maupun keuangan juga tetap akomodatif. Dengan mempertimbangkan berbagai potensi risiko maupun faktor ketidakpastian yang masih sangat tinggi, termasuk kemungkinan adanya penyebaran varian-varian baru Covid-19.

“Di tengah situasi ketidakpastian seperti saat ini, penting untuk melanjutkan percepatan vaksinasi dan terus meningkatkan kapasitas testing, tracing, dan treatment. Pemerintah juga sudah menjalankan berbagai regulasi reformasi struktural seperti UU Cipta kerja dan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan untuk terus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif,” ungkap Airlangga.

Meskipun Indonesia mampu mengendalikan pandemi sampai saat ini, Menko Airlangga tetap mengimbau masyarakat untuk terus waspada akan kemungkinan munculnya varian-varian baru di Indonesia.

“Pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada pengendalian pandemi. Pemerintah bersama dengan seluruh pihak harus bersama-sama saling membantu dalam pengendalian Covid-19 untuk terus mendorong pemulihan perekonomian nasional,” tutup Airlangga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya