IHSG Melemah Sambut Akhir Pekan, Saham CITA Pimpin Penguatan

Pada pembukaan perdagangan, Jumat (17/12/2021), IHSG turun 10 poin ke posisi 6.584,88.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Des 2021, 09:32 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal sesi perdagangan Jumat (17/12/2021). IHSG mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang merosot.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG turun 10 poin ke posisi 6.584,88. Pada pukul 09.10 WIB, IHSG merosot 0,25 persen ke posisi 6.578. Indeks LQ45 tergelincir 0,40 persen ke posisi 933,9. Sebagian besar indeks acuan alami koreksi. Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.595,29 dan terendah 6.576,75.

Sebanyak 194 saham melemah sehingga menekan IHSG. 165 saham menguat dan 181 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 101.507. Total volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 736,9 miliar. Investor asing jual saham Rp 61,88 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.345.

Sebagian besar sektor saham melemah dan menguat. Indeks sektor saham IDXtechno memimpin penurunan dengan melemah 0,64 persen.

Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur tergelincir 0,60 persen dan indeks sektor saham IDXindustri merosot 0,26 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,30 persen, indeks sektor saham IDXenergy mendaki 0,08 persen dan indeks sektor saham IDXbasic naik 0,03 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham CITA melonjak 25 persen

-Saham SDMU melonjak 16,90 persen

-Saham ESIP melonjak 12,50 persen

-Saham CBMF melonjak 11,83 persen

-Saham PANI melonjak 9,91 persen

Saham-saham yang melemah tajam antara lain:

-Saham WGSH turun 9,94 persen

-Saham RANC turun 6,97 persen

-Saham ASMI turun 6,90 persen

-Saham BESS turun 6,90 persen

-Saham SNLK turun 6,87 persen


Aksi Investor Asing

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 7,7 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 2,7 miliar

-Saham SRTG senilai Rp 1,8 miliar

-Saham ISAT senilai Rp 1,3 miliar

-Saham BABP senilai Rp 900,2 juta

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 28,8 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 20,4 miliar

-Saham ASII senilai Rp 7,6 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 5,4 miliar

-Saham IATA senilai Rp 4,3 miliar


Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 0,57 persen, indeks Jepang Nikkei susut 0,89 persen, indeks Shanghai melemah 0,55 persen, indeks Singapura tergelincir 0,05 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,15 persen dan indeks Taiwan menanjak 0,06 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah ke posisi 6.594 seiring Kementerian Kesehatan konfirmasi kasus omicron pertama di Indonesia dan deteksi lima kemungkinan kasus lainnya. Kabar tersebut memicu aksi ambil untung termasuk di saham ASII dan INTP yang punya katalis positif baru-baru ini.

Di sisi lain, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di 3,5 persen untuk jaga stabilitas mata uang dan kebijakan moneter 2022 akan fokus pro stabilitas. Langkah kehati-hatian makro akan tetap mendukung ekonomi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya