Citizen6, Tomok: Apakah anda mengetahui kebudayaan Sigale-Gale yang berasal dari Batak? Sigale-Gale merupakan salah satu ikon kebudayaan Batak Toba yang dibanggakan. Boneka kayu ini menyimpan suatu cerita mistis yang mengagumkan. Dahulu, ada seorang raja, yang memiliki anak bernama Manggale. Dalam sebuah peperangan, Manggale tewas. Sang raja pun menjadi sangat sedih, hingga akhirnya jatuh sakit. Penasihat kerajaan lalu mencari tabib di seluruh negeri. Seorang tabib mengatakan bahwa raja sakit rindu. Dan untuk mengobatinya sang tabib mengusulkan kepada penasehat kerajaan untuk dibuat suatu upacara di kerajaan itu dan memahat sebuah kayu menyerupai wajah Manggale.
Dalam upacara itu, sang tabib memanggil roh Manggale dan rohnya dimasukkan ke dalam kayu yang dipahat menyerupai wajahnya, kemudian boneka Manggale itu manortor atau menari dengan iringan khas musik Batak Toba, yaitu Sordam dan Gondang Sabangunan. "Patung yang sudah dirasuki Manggale itu menari selama tujuh hari tujuh malam, tetapi pada hari ke delapan patung itu berhenti menari." Dan boneka Manggale yang berhenti manortor itu disebut dengan Sigale-Gale.
Objek wisata Boneka Sigale-Gale ini berada didaerah Tomok, Pulau Samosir, Sumatera Utara, dan tempatnya sangat strategis karena mudah di jangkau oleh pengunjungnya. Wisatawan boleh kapan saja berkunjung ke tempat ini. Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan patung sigale-gale ini tidak perlu khawatir terbatasi dengan kuota penontonnya. Meskipun terkadang pengunjungnya hanya ada satu, dua, atau tiga orang tetapi tetap saja tetap berlangsung.
Suasana pertunjukan tarian boneka Sigale-Gale memang sangat menarik dan menghibur. Bayangkan, sebuah boneka yang terbuat dari kayu dapat menari seperti manusia. Kelihatannya memang seperti manusia jika semakin diperhatikan. Boneka yang tingginya mencapai satu setengah meter tersebut diberi kostum tradisonal Batak. Bahkan semua gerak-geriknya yang muncul selama pertunjukan menciptakan kesan-kesan dari contoh model manusia. Hingga saat ini kesenian Sigale-gale sudah menjadi ikon kebudayaan yang sering dipertunjukkan baik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. (Guntur A.L Nainggolan/YSH)
Dalam upacara itu, sang tabib memanggil roh Manggale dan rohnya dimasukkan ke dalam kayu yang dipahat menyerupai wajahnya, kemudian boneka Manggale itu manortor atau menari dengan iringan khas musik Batak Toba, yaitu Sordam dan Gondang Sabangunan. "Patung yang sudah dirasuki Manggale itu menari selama tujuh hari tujuh malam, tetapi pada hari ke delapan patung itu berhenti menari." Dan boneka Manggale yang berhenti manortor itu disebut dengan Sigale-Gale.
Objek wisata Boneka Sigale-Gale ini berada didaerah Tomok, Pulau Samosir, Sumatera Utara, dan tempatnya sangat strategis karena mudah di jangkau oleh pengunjungnya. Wisatawan boleh kapan saja berkunjung ke tempat ini. Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan patung sigale-gale ini tidak perlu khawatir terbatasi dengan kuota penontonnya. Meskipun terkadang pengunjungnya hanya ada satu, dua, atau tiga orang tetapi tetap saja tetap berlangsung.
Suasana pertunjukan tarian boneka Sigale-Gale memang sangat menarik dan menghibur. Bayangkan, sebuah boneka yang terbuat dari kayu dapat menari seperti manusia. Kelihatannya memang seperti manusia jika semakin diperhatikan. Boneka yang tingginya mencapai satu setengah meter tersebut diberi kostum tradisonal Batak. Bahkan semua gerak-geriknya yang muncul selama pertunjukan menciptakan kesan-kesan dari contoh model manusia. Hingga saat ini kesenian Sigale-gale sudah menjadi ikon kebudayaan yang sering dipertunjukkan baik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. (Guntur A.L Nainggolan/YSH)