Liputan6.com, Kendari - Bentrokan yang melibatkan sejumlah kelompok massa pecah di Kota Kendari, Kamis (16/12/2021). Informasi yang dihimpin Liputan6.com, ada satu orang warga yang meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut, sementara banyak pedagang yang mengalami kerugian karena lapak dagangannya ikut dibakar massa yang mengamuk.
Kapolda Sulawesi Tenggara melalui Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, kerusuhan Kendari dipicu aksi saling ejek. Berawal saat salah satu kelompok organisasi massa melakukan arak-arakan.
Advertisement
Saat melewati wilayah kelompok massa lainnya, ada teriakan-teriakan yang memicu kedua belah pihak terprovokasi. Akibatnya, mereka terlibat aksi saling lempar dan berujung keributan sejak siang hingga menjelang malam.
"Saat ini kami fokuskan dulu mengantisipasi kondisi keamanan," ujar Ferry.
Dia menambahkan, telah mengamankan sejumlah lokasi di Kendari. Sehingga, kelompok massa yang bertikai tidak bertemu dan menimbulkan kekacauan lanjutan.
"Kami mengimbau, agar polisi jangan terprovokasi hoaks, kami imbau juga agar pemuka masyarakat bisa mengimbau warga agar tidak terprovokasi melakukan tindak kriminal yang berujung pidana," tambahnya.
Dengan adanya potensi gangguan keamanan, kami akan menindak tegas. Sesuai ketentuan perundang-undangan, menurutnya, yang membawa senjata tajam yang tidak pada tempatnya, akan ditindak tegas.
"Saat ini, ada 4 SSK (400) pasukan dari Polda, Polres dan polsek, ditambah pasukan TNI sebanyak 250 orang lebih, berjaga di lokasi kericuhan," tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Warga Jangan Terprovokasi
Kasat Brimob Polda Sulawesi Tenggara Kombes Pol Adarma Sinaga menyatakan, saat ini pihaknya tengah mengamankan sejumlah objek vital dan melakukan penjagaan di tempat-tempat penting di Kota Kendari. Tujuannya, mengantisipasi kericuhan lanjutan yang diakukan sejumlah pihak yang tidak bertanggngjawab.
"Kami mengantisipasi agar massa dan kelompok lainnya, tidak bertemu dan membuat kerusuhan lagi. Kami berharap, semua aman dan kondusif," ujarnya.
Dia menyebut, pihaknya juga melakukan patroli di sejumlah wilayah. Sehingga, masyarakat bisa melakukan aktivitas sebagaimana biasa.
"Kami berusaha, agar warga tidak terprovokasi, baik melakukan tindakan pidana dan terpengaruh isu-isu yang tidak benar," ujarnya.
Dia memastikan, saat ini pihaknya turun dengan kekuatan penuh bersama TNI. Pria berpangkat tiga melati ini, menegaskan Brimon bakal melakukan tindakan tegas ketika menemukan warga yang membawa senjata tajam dan mengganggu keamanan.
Advertisement