Liputan6.com, Tasikmalaya Kepolisian Resort (Polres) Tasikmalaya, Jawa Barat meningkatkan penerapan protokol kesehatan (Prokes), termasuk target capaian serbuan vaksinasi Covid-19, untuk merespon ditemukannya varian omicron di Wisma Atlet Jakarta beberapa waktu lalu.
Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono mengatakan, penemuan varian baru Covid-19 yang cukup mematikan tersebut, diharapkan menjadi cambuk bagi warga untuk meningkatkan kewaspadaannya.
“Temuan Omicron harus diwaspai oleh semua, makanya kami kebut vaksinasi,” ujar dia di Pos Polisi Singaparna, di sela-sela pantauan gebyar vaksinasi Covid-19 di pusat keramaian seperti pasar, terminal dan lainnya, Jumat (17/12/2021).
Baca Juga
Advertisement
Seluruh warga Tasik yang akan dan telah bepergian ke luar kota khususnya wilayah ibukota Jakarta, diwajibkan melakukan mematuhi prokes secara ketat.
Tidak hanya itu, bagi warga yang akan melakukan aktivitasnya di pusat keramaian wajib mematuhi prokes secara ketat, termasuk kewajiban untuk melakukan vaksinasi covid-19.
“Sasarannya pedagang, pengunjung, warga dan pejalan kaki dan masyarakat sekitar, targetnya bisa mencapai 2.000 orang divaksin,” kata dia.
Tidak hanya di pusat kota dan keramaian warga, gebyar vaksinasi wajib dilakukan hingga seluruh kecamatan di wilayah hukum Tasikmalaya. “Semua Polsek tempat keramaian di pasar,” kata dia mengingatkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sediakan Paket Sembako
Untuk menarik semangat dan respon warga, lembaganya ujar Rimsyah, sengaja menyediakan paket sembako yang diperuntukan bagi warga yang telah melakukan vaksinasi covid-19.
“Kami sediakan paket sembako yang banyak buat warga,” kata dia.
Gencaranya informasi yang disampaikan petugas kepolisian di beberapa titik pusat keramaian, menyebabkan warga dengan sukarela melakukan vaksinasi covid-19.
“Kebetulan mau kerja dan mau keluar kota, takut ada varian baru Omicron ke Indonesia, jadi di vaksin,” ujar Fahmi pendatang di Terminal Singaparna.
Meskipun demikian, Rimsyahtono menambahkan sebelum mendapatkan intruksi dan petunjuk dari pemerintah pusat, seluruh petugas jaga di wilayah perbatasan Tasikmalaya, masih melakukan penjagaan secara biasa tanpa melajukan penyekatan.
“Nataru tidak ada penyekatan, hanya pengawasan dan pengetatan di lokasi keramaian dan wisata,” kata dia.
Advertisement