Bayi Kembar Siam Berhasil Diselamatkan Setelah 3 Tahun Berdempet

Bayi kembar siam asal Inggris berhasil dipisahkan setelah menjalani operasi. Padahal, sebelumnya para ahli medis menyebut bayi tersebut mustahil untuk diselamatkan dan hampir tidak memiliki harapan hidup.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jan 2013, 08:41 WIB
Bayi kembar siam asal Inggris berhasil dipisahkan setelah bayi itu menjalani operasi. Padahal, sebelumnya para ahli medis menyebut bayi tersebut mustahil untuk diselamatkan dan hampir tidak memiliki harapan hidup.

Sewaktu di dalam rahim ibunya, kedua bayi tersebut menunjukkan bahwa keduanya saling berpegangan tangan.

Karena hasil scan yang memperlihatkan posisi bayi tersebut seperti itu, dokter pun mengatakan sulit rasanya untuk dapat menyelematkan keduanya. Kalau pun ada yang selamat, itu hanya satu orang saja.

Hampir 3 tahun kedua bayi itu hidup secara dempet, kedua bayi itu akhirnya dapat terpisahkan setelah menjalani operasi yang cukup luar biasa.

Setelah terpisahkan, ikatan antara kedua bayi yang bernama Hassan dan Hussein masih begitu kuat. Keduanya masih saling berpegangan tanggan saat tidur, sama seperti yang bayi itu lakukan waktu masih menjadi bayi dempet.

Hassan dan Husein memang sudah terpisahkan. Tapi, keduanya harus menerima kenyataan pahit bahwa satu kaki kanan dan satu kaki kiri keduanya harus diamputasi.

Walaupun masing-masing sudah tidak memiliki satu kaki, tapi keduanya tampak semangat dalam menjalani hari-harinya sebagai dua individu yang berbeda.

Ibunda Hassan dan Husein, Angie Benhaffaf (38) mengutarakan bahwa keduanya kerap berebut mainan dan berlarian menaiki anak tangga rumahnya dengan bantuan kaki palsu yang dipasangkan kepada Hassan dan Husein.

"Jelas terlihat ada sedikit rasa bersaing di antara keduanya. Tapi ini indah untuk dilihat," kata Anggie waktu menceritakan tentang kedua bocah laki-lakinya tersebut.

Anggie lebih lanjut menceritakan tentang betapa takutnya ia waktu kedua bocah laki-lakinya itu menjalani operasi pemisahan.

Hati dan kantung membran perikardium sekitar hati keduanya mengalami penyatuan dan harus dipisahkan.
Operasi pemisahan keduanya berjalan hampir 14 jam di London University College Hospital. Meskipun berisiko, ahli bedah mampu memisahkan keduanya tanpa mengancam jiwa dan keselematan keduanya.

Saat Natal tiba, Angie hanya bisa menangis melihat kedua bocah laki-laki dan kedua anak perempuannya berkumpul bersama di bawah pohon natal.

Selama tiga tahun juga Angie hanya bisa meratapi apa yang dikatakan dokter bahwa kemungkinan hidup bocah laki-lakinya sangat kecil. Dan dokter mengatakan kepada Angie dan suami untuk tabah apabila satu diantara kedua bocah laki-lakinya itu tidak dapat diselamatkan.

"Ini benar-benar menyakitkan. Setiap tahun, itulah yang saya lakukan hanya untuk mengingat berapa kali kita hampir kehilangan Hassan dan Husein. Sekarang saya melihat betapa bahagianya keduanya anak itu. Kita melihat keduanya sebagai keajaiban kecil," kata Angie seperti dilansir Daily Mail, Selasa (1/1/2013). (ADT/MEL)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya