Liputan6.com, Tangerang: Setelah berunjuk rasa dan bermalam di Pendopo Kabupaten Tangerang, Banten, ratusan karyawan PT Doson Indonesia dievakuasi ke rumah masing-masing, Sabtu (11/1) siang. Berdasarkan informasi yang dirangkum SCTV, para karyawan bersedia dipulangkan setelah mendapat kepastian kalau Bupati Tangerang Agus Djunara bersedia membantu menyelesaikan masalah mereka.
Ketua Bidang Organisasi Serikat Pekerja PT Doson Ahmad Syaukani mengatakan, ratusan karyawan yang mewakili sekitar 6.000 rekan mereka ini sudah sejak tiga hari silam bertahan di Pendopo Kab. Tangerang. Para demonstran menuntut agar Agus Djunara membantu penyelesaian pembayaran pesangon mereka yang hingga kini masih ditangguhkan pihak perusahaan [baca: Ribuan Karyawan Doson Menuntut Pesangon]. Ahmad menjelaskan, meski bupati sudah bersedia membantu, namun mereka tetap akan melanjutkan aksi, Senin mendatang.
Menurut Wakil Kepala Kepolisian Resor Tangerang Komisaris Besar Polisi Gde Sugianyar, para demostran dipulangkan dengan lima bus. "Negosiasinya alot," kata dia. Tetapi akhirnya, mereka menolak dipulangkan ke Kompleks PT Doson di Jalan Raya Legok, Tangerang. Mereka lebih memilih dipulangkan ke rumah masing-masing.(ICH/Esther Mulyanie dan Andi Azril)
Ketua Bidang Organisasi Serikat Pekerja PT Doson Ahmad Syaukani mengatakan, ratusan karyawan yang mewakili sekitar 6.000 rekan mereka ini sudah sejak tiga hari silam bertahan di Pendopo Kab. Tangerang. Para demonstran menuntut agar Agus Djunara membantu penyelesaian pembayaran pesangon mereka yang hingga kini masih ditangguhkan pihak perusahaan [baca: Ribuan Karyawan Doson Menuntut Pesangon]. Ahmad menjelaskan, meski bupati sudah bersedia membantu, namun mereka tetap akan melanjutkan aksi, Senin mendatang.
Menurut Wakil Kepala Kepolisian Resor Tangerang Komisaris Besar Polisi Gde Sugianyar, para demostran dipulangkan dengan lima bus. "Negosiasinya alot," kata dia. Tetapi akhirnya, mereka menolak dipulangkan ke Kompleks PT Doson di Jalan Raya Legok, Tangerang. Mereka lebih memilih dipulangkan ke rumah masing-masing.(ICH/Esther Mulyanie dan Andi Azril)