436 Karyawan Positif COVID-19, RS Terbesar Zimbabwe Lumpuh di Tengah Wabah Omicron

Sedikitnya 436 anggota staf dari semua departemen di rumah sakit rujukan terbesar Zimbabwe, Parirenyatwa Group of Hospitals, diisolasi usai terinfeksi COVID-19 selama bertugas.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2021, 18:00 WIB
Seorang pria mendisinfeksi dinding untuk mengekang penyebaran COVID-19 di Harare, Zimbabwe, Senin (29/11/2021). WHO telah mendesak negara-negara untuk tidak memberlakukan larangan terbang di negara-negara Afrika selatan karena kekhawatiran atas varian omicron baru . (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Liputan6.com, Harare - Sedikitnya 436 anggota staf dari semua departemen di rumah sakit rujukan terbesar Zimbabwe, Parirenyatwa Group of Hospitals, diisolasi usai terinfeksi COVID-19 selama bertugas, kata pejabat pada Jumat (17/12).

Juru bicara rumah sakit, Linos Dhire, menyebutkan bahwa sebagai imbasnya kegiatan operasi dikurangi, demikian dilaporkan kantor berita New Ziana.

Zimbabwe mencatat lonjakan 472 persen kasus baru COVID-19 dalam dua pekan terakhir, yang disebabkan oleh varian Omicron --Xinhua mewartakan, sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu (18/12/2021).

Kondisi ini memaksa pemerintah untuk mengurangi praktik bedah di rumah sakit menjadi 30 persen dan memperketat langkah-langkah pencegahan COVID.


Situasi di Zimbabwe

Penumpang memakai masker untuk mengekang penyebaran COVID-19 di dalam bus di Harare, Zimbabwe, Senin (29/11/2021). WHO telah mendesak negara-negara untuk tidak memberlakukan larangan terbang di negara-negara Afrika selatan karena kekhawatiran atas varian omicron baru . (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi

Pada Kamis (16/12), negara Afrika itu melaporkan 4.247 kasus dan 12 kematian COVID-19, sehingga menambah total masing-masing menjadi 186.304 kasus dan 4.771 kematian.

Sebanyak 4.023.013 orang sudah mendapatkan dosis pertama dan 3.035192 orang telah mendapatkan dosis kedua vaksin COVID-19.

Jumlah orang yang divaksin selama dua pekan terakhir meningkat di tengah lonjakan kasus yang disebabkan oleh varian Omicron.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya