Pemerintah Sebar Oksigen Generator Bantuan Singapura ke 12 Rumah Sakit

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima bantuan oksigen generator dari KBRI Singapura dan Diaspora Indonesia di Singapura.

oleh Arief Rahman H diperbarui 18 Des 2021, 15:00 WIB
Sejumlah tabung oksigen yang akan didistribusikan bejajar di Posko Rescue Oxygen, Monas, Jakarta, Senin (5/7/2021). Posko Rescue Oxygen didirikan untuk membantu penyediaan tabung oksigen bagi rumah sakit pemerintah dan swasta khusus COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima bantuan oksigen generator dari KBRI Singapura dan Diaspora Indonesia di Singapura. Bantuan oksigen generator ini akan disalurkan ke 12 rumah sakit di 8 provinsi.

Menko Airlangga menyebut, ketersediaan oksigen medis di rumah sakit rujukan covid-19 jadi hal yang sangat krusial. Pasalnya, oksigen berperan mengantisipasi kondisi darurat dalam merawat pasien dengan gejala sedang dan berat.

Meski, ia mengakui kondisi RS dengans stok oksigen kurang dari 12 jam sudah semakin menurun trennya jika dibandingkan dengan kondisi saat puncak gelombang kedua lalu.

“Pemerintah terus berupaya memastikan kecukupan kebutuhan oksigen medis dan obat-obatan dengan melibatkan semua pihak dari dalam dan luar negeri. Dengan adanya bantuan oksigen generator dan kompresor ini tentunya sangat membantu Pemerintah dalam meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan menangani pandemi Covid-19 ini,” tutur Menko Airlangga dalam keterangan resmi, ditulis Sabtu (18/12/2021)

Menko Airlangga mengapresiasi KBRI Singapura dan Diaspora Indonesia di Singapura atas kontribusi dalam penanganan Covid-19 di Indonesia melalui penggalangan dana yang telah dilakukan.

“Melalui penggalangan dana tersebut, saat ini kita salurkan menjadi bantuan oksigen generator dan kompresor kepada 12 RS di 8 provinsi di Indonesia. Termasuk salah satunya untuk RSUD Kabupaten Bekasi,” ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga menyebut, meski tren konfirmasi harian covid-19 secara nasional terus menurun, kondisi ini tetap perlu diwaspadai. Pasalnya, ada varian baru Omicron yang mulai terdeteksi dan tingkat mobilisasi masyarakat yang meningkat.

“Kita tentu berharap gelombang ketiga tidak terjadi di Indonesia. Namun, karena adanya varian virus baru dan mobilisasi penduduk yang meningkat dari hari ke hari, maka harus senantiasa diantisipasi. Vaksinasi dan kesiapan fasilitas kesehatan juga harus terus ditingkatkan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Serah Terima Bantuan Oksigen Generator dan Kompresor.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Vaksinasi

Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di RSUD Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di Indonesia ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Terkait dengan Program Vaksinasi, dari total 208,3 juta sasaran vaksinasi, sampai dengan 15 Desember 2021 telah dilakukan vaksinasi Dosis 1 sebanyak 71,12 persen. kemudian Dosis 2 tercatat sebanyak 50,06 persen, untuk vaksinasi Dosis 3 bagi tenaga kesehatan telah terlaksana sebanyak 85,91 persen.

Mulai 14 Desember 2021, Pemerintah juga telah menambahkan sasaran vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun setelah mendapatkan rekomendasi dari ITAGI, dan telah diterbitkannya EUA untuk anak dari BPOM dengan menggunakan vaksin Sinovac dan/atau CoronaVac/Covid-19 Biofarma.

“Untuk jenis vaksin lain masih akan terus dilakukan kajian keamanan bagi anak, sehingga kebutuhan akan vaksin sampai 2022 bisa terpenuhi dengan berbagai jenis vaksin,” pungkasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya