Akademisi Ini Prediksi Bitcoin Bakal Berakhir

Profesor Universitas Cornell, Eswar Prasad menuturkan, bitcoin mungkin tidak bertahan lama.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Des 2021, 23:13 WIB
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Akademisi mengingatkan aset kripto paling populer yaitu bitcoin dapat memudar dalam waktu dekat. Profesor Universitas Cornell, Eswar Prasad menuturkan, bitcoin mungkin tidak bertahan lama.

Harga bitcoin sangat fluktuaktif selama beberapa tahun terakhir. Dalam sebulan terakhir, harga bitcoin turun dari USD 58.000 atau setara Rp 833,41 juta (asumsi kurs Rp 14.369 per dolar AS) menjadi USD 46.000 atau Rp 660,9 juta. Pada Jumat, 17 Desember 2021, harga bitcoin di posisi USD 45.637 atau setara Rp 655,77 juta.

Dulu hanya ada beberapa aset kripto, tetapi saat ini ada ratusan dan beberapa di antaranya lebih berguna dan ramah lingkungan ketimbang bitcoin. Adapun blockchain menjadi teknologi yang mendasari di balik sebagian besar kripto. Ini pada dasarnya adalah buku besar digital dan transaksi mata uang virtual yang didistribusikan di seluruh jaringan komputer global.

"Penggunaan bitcoin atas teknologi blockchain sangat tidak efisien," kata Prasad dilansir dari CNBC, Sabtu (18/12/2021).

Ia menuturkan, aset kripto memakai mekanisme validasi untuk transaksi yang merusak lingkungan tidak meningkat dengan baik.

Memang jejak karbon bitcoin lebih besar dari seluruh Selandia Baru. Prasad menuturkan, beberapa aset kripto baru memakai teknologi blockchain jauh lebih efisien dari pada bitcoin.

Dia percaya teknologi blockhain akan secara fundamental transformatif dalam cara keuangan dilakukan dan dalam cara melakukan transaksi sehari-hari seperti membeli rumah dan mobil.

"Mengingat bitcoin tidak berfungsi dengan baik sebagai alat tukar, saya tidak berpikir itu akan memiliki nilai fundamental apa pun selain keyakinan investor apa pun yang dimilikinya,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Revolusi Bitcoin

Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Secara umum, aset kripto telah mendorong bank sentral untuk mengeluarkan versi digital dari mata uangnya sendiri.

Ia menuturkan, mata uang digital itu dapat bermanfaat karena dapat memberikan opsi pembayaran berbiaya rendah yang dapat diakses semua orang sehingga meningkatkan inklusi keuangan dan berpotensi stabilitas keuangan.

"Meski pun Anda mungkin tidak menyukai bitcoin, bitcoin benar-benar memicu revolusi yang pada akhirnya dapat menguntungkan kita semua baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya