Saat Teknik Mesin Bukan Monopoli Lelaki Lagi

Teknik Mesin memang salah satu jurusan favorit disetiap universitas di Indonesia. Namun saat ini teknik mesin tidak hanya identik dengan lelaki bahkan para wanita sudah mulai tertarik dengan bidang satu ini.

oleh yesha diperbarui 01 Jan 2013, 16:03 WIB
Citizen6, Semarang: Teknik Mesin memang salah satu jurusan favorit disetiap universitas di Indonesia, karena memang lapangan pekerjaan yang disediakan cukup banyak. Hampir semua perusahaan besar menggunakan teknisi-teknisi mesin untuk memproduksi barang dan jasa mereka. Selama ini kita lihat, teknik mesin selalu identik dengan laki-laki, keringat, dan kerja berat.

Teknik mesin menuntut seseorang untuk terus menggunakan kemampuan fisiknya. Namun sekarang, mulai banyak perempuan yang berstatus sebagai mahasiswi teknik mesin. Sebenarnya apa saja keistimewaan dari jurusan ini sehingga para mahasiswi ini memilih jurusan yang bisa dibilang 'melenceng' dari bidang mereka?

Salah satu mahasiswi dari Politeknik Negeri Semarang (Polines) Andani Putri (18) mengaku masuk jurusan teknik mesin karena dirinya ingin mencoba hal baru selepas masa SMA. "Saya ingin mencoba hal baru dari kehidupan SMA saya, teknik mesin memacu adrenalin saya dan memberikan sensasi tersendiri saat mempelajarinya." Lalu ketika disinggung tentang apakah tidak ada rasa takut, malu ataupun canggung untuk masuk jurusan yang dimana sebagian besar adalah laki-laki, ia menjawab bahwa memang pada awalnya rasa malu dan ragu itu pasti ada. Namun disatu sisi rasa penasaran akan dunia mesin itu membuatnya menetapkan hati untuk segera bergabung didalamnya.

Untuk prospek kerja teknik mesin sendiri, dapat dilihat dari berbagai bidang salah satunya adalah bidang perindustrian yaitu sebagai teknisi permesinan ataupun teknisi perancangan. Dan untuk perempuan sendiri, tugas mereka sama seperti laki-laki namun beban kerja serta penempatan posisi lebih diringankan dan dimudahkan. Namun, tak jarang banyak perempuan yang turun ke lapangan untuk mensurvey langsung proyek kerja mereka.

Dilihat dari segi persaingan kerja, peluang seorang perempuan dalam bidang permesinan cukup ringan. Karena, belum terlalu banyak perempuan yang meminati bidang ini. Disamping itu, daya pikir otak serta tenaga yang akan terforsir membuat para perempuan ini sering berpikir dua kali untuk terjun ke dunia permesinan. (Rizky Johanuari Putri/YSH)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya