Liputan6.com, Gunungkidul - Petugas SAR SatLinmas Korwil II baron mengevakuasi sebuah benda di perairan pantai baron Tepatnya 4 mil dari bibir pantai. Diduga barang tersebut merupakan EWS (Early Warning System) yang berfungsi sebagai pendeteksi gelombang.
Koordinator SAR Baron, Marjono mengatakan bahwa kejadian penemuan benda misterius tersebut bermula saat salah seorang nelayan pantai yang melihat benda terapung di tengah laut. Karena curiga, nelayan tersebut mendatangi dan mendapati bahwa benda tersebut milik milik SAR.
Baca Juga
Advertisement
“Taunya dari nelayan benda tersebut milik SAR, namun setelah menceritakan ciri cirinya benda tersebut merupakan alat pendeteksi bencana,” kata Marjono saat ditemui di Pantai Baron. Minggu (19/12/2021)
Usai mendapat laporan, ia pun menugaskan anggotnya untuk mengecek lokasi dan berusaha mengevakuasi benda tersebut. Dengan menggunakan kapal jenis jungkung dan satu speed boat, petugas mendatangi lokasi keberadaan benda tersebut.
Saat di lokasi, petugas kemudian menghubungi petugas darat dengan menyebut ciri dan benda tersebut. Dan hasilnya, benda yang terapung tersebut adalah EWS yang diduga terlepas dan mengikuti arus hingga ke perairan Pantai Baron.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tunggu BMKG Yogyakarta
“Tali jangkarnya putus, dan ada kabel yang terpotong. Kemudian saya melaporkan kejadian tersebut ke pihak BMKG Yogyakarta,” jelasnya.
Petugas SAR yang berada di lokasi kemudian mengikat tali tambat untuk ditarik menggunakan kapal. Namun, karena arus laut yang menuju ke timur sehingga menyulitkan proses penarikan benda tersebut.
“Jadi ngelawan arus dan angin sehingga berat saat ditarik, hingga 3 jam kemudian petugas berhasil menarik benda tersebut ke kawasan pantai Baron,” ulasnya.
Hingga saat ini, benda yang terlupakan EWS tersebut masih berada di Pantai Baron, masih menunggu dari pihak BMKG atau BPPT Yogyakarta terkait dengan temuan benda tersebut.
“Kami masih menunggu pihak dari Yogyakarta datang ke lokasi dan menunggu perintah selanjatnya,” ucap dia.
Advertisement