'Si Manis' yang Bisa Mematikan

Tiwul adalah panganan khas pegunungan Kidul. Sebaiknya berhati-hati dalam mengolah jenis makanan yang satu ini. Sebab, jika saat proses penjemuran singkong tidak benar-benar kering, bisa menyebabkan kematian.

oleh yesha diperbarui 02 Jan 2013, 18:37 WIB
Citizen6, Kidul: Tiwul adalah panganan khas pegunungan Kidul terutama di daerah Pacitan, Wonogiri, dan Gunung Kidul, Yogyakarta. Konon, tiwul pernah digunakan untuk makanan pokok sebagian penduduk Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Beberapa daerah di Pulau Jawa memiliki kondisi tanah yang kurang subur dan cenderung kering. Akibat kondisi tersebut membuat hanya singkonglah yang berhasil ditanam. Karena itulah kemudian masyarakat zaman itu mengolahnya menjadi tiwul yang dijadikan panganan pengganti nasi.

Penduduk Pegunungan Kidul, Pacitan, Wonogiri, dan Gunung Kidul mengonsumsi jenis makanan ini sehari-hari. Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya lebih rendah daripada beras namun cukup sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul dipercaya dapat mencegah penyakit maag.

Cara membuat tiwul tidaklah terlalu sulit, pertama-tama singkong dikupas dan dibersihkan, lalu dijemur hingga kering. Inilah yang disebut dengan gaplek. Gaplek ditumbuk hingga halus, diberi sedikit air, dikukus hingga berwarna kecoklatan dan teksturnya serupa dengan nasi. Jika tidak ingin repot membuatnya, kini sudah banyak para pedagang yang membuat tiwul dengan tambahan gula merah, daun pandan, dan kelapa parut sehingga rasanya manis, gurih. Makanan dari Gunung Kidul ini berwarna kecokelatan dengan rasa manis dan bertekstur legit serta beraroma harum. Taburan kelapanya juga menambah cita rasa gurih.

Sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengolah jenis makanan yang satu ini. Sebab, jika saat proses penjemuran singkong tidak benar-benar kering, akan beresiko tumbuhnya jamur Aspergilus Flavus yang bisa menyebabkan keracunan bahkan bisa menyebabkan kematian. (Desy Nurulita/YSH)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya