Pemilu 2024, Golkar Siap Bekerja Sama dengan Partai Islam

Ahmad Doli Kurnia mengatakan, Pemilu 2024 membuat celah terbukanya partai politik membangun koalisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Des 2021, 22:04 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung saat melakuka rapat virtual Golkar Yang dihadiri 34 DPD 1 dan 270 DPD. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, Pemilu 2024 membuat celah terbukanya partai politik membangun koalisi.

Hal ini disampaikannya menanggapi keinginan PKB yang ingin membentuk poros dengan PPP dan PAN.

"Saat ini adalah masa di mana semua kekuatan Politik sedang menjajaki kemungkinan terbangunnya kerja sama politik menuju potensi koalisi di 2024," kata Doli, Minggu (19/12/2021).

Tak hanya PKB, menurutnya Golkar juga siap membuka dan bekerja sama dengan partai manapun di Pemilu 2024, termasuk partai Islam.

"Kami, Golkar pun, sebagai partai tengah yang bercirikan partai politik nasionalis religius, juga sangat membuka diri untuk bisa bekerja sama dan dapat membangun koalisi dengan kekuatan politik manapun, apalagi dengan partai-partai Islam," kata Doli.

 


Rencana PKB

Sebelumnya, PKB berencana membuat poros koalisi di Pemilu 2024, bahkan siap menjadi pemimpinnya. Partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu berencana aja PPP dan PAN.

"Kalau terkait dengan poros, PKB mau memimpin poros sendiri. Enggak tahu dengan cara apa, tapi saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, saya berkeinginan untuk PKB memimpin poros. Mestinya PPP juga ikut karena sama-sama hijau. Tinggal nambah satu lagi, berangkat itu sudah, misalnya PAN itu sudah cukup, berangkat kita. Bismillah," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Kamis (16/12/2021).

Dia pun memprediksi, tahun 2022 tensi politik dipastikan akan semakin menghangat. Meski partai politik koalisi saat ini solid dalam satu barisan, dia prediksi tahun 2023 menjelang Pemilu 2024 akan banyak akrobat politik.

"Tentu akrobat politik di 2023 akan tidak terhindarkan nantinya dari partai-partai yang ada, meskipun hari ini solid dalam satu barisan. Saya berharap nanti kalau apapun partainya kalau manuvernya itu melampaui atau bisa memecah-belah, harus disemprit karena ini untuk kepentingan persatuan, kebersamaan pasca Covid-19," ungkap Jazilul.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya