Beras Bulog Diusahakan Tidak Kutuan Lagi

Keluhan beras miskin mengandung kutu hingga saat ini masih saja terus mengalir ke Perum Bulog. Pembangunan sejumlah gudang baru diharapkan dapat segera mengatasi permasalahan tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jan 2013, 13:49 WIB

Keluhan beras miskin (raskin) berkutu hingga saat ini masih saja terus mengalir ke Perum Bulog. Pembangunan sejumlah gudang baru diharapkan dapat segera mengatasi permasalahan tersebut. 

"Keluhan terkait kasus itu memang banyak, tapi kami akan bertanggung jawab, salah satunya mendirikan gudang di daerah penghasil beras agar bisa menampung stok beras," kata Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso di Jakarta, Kamis (3/1/2013).

Langkah perusahaan pemerintah ini diklaim telah mampu menyusutkan jumlah keluhan beras berkutu dari masyarakat. "Keluhan raskin berkutu tahun lalu sudah turun dibanding 2010," ucapnya.

Dia menjelaskan, pembangunan gudang baru menjadi mendesak di saat stok beras nasional melimpah. Idealnya, gudang Bulog hanya cukup menampung stok beras sebanyak satu juta ton. Namun pemerintah terus memaksa beras dalam gudang  harus tersedia minimal dua juta ton agar menjaga pasokan hingga delapan bulan ke depan.

"Akhirnya kutu-kutu bisa hidup dalam beras, termasuk Raskin. Maklum saja kita ini negara tropis, sehingga gudang menjadi lembab," paparnya.

Sutarto mengatakan, Indonesia membutuhkan gudang yang kedap udara. Sayangnya, untuk membangun gudang tersebut, memerlukan investasi besar. Alhasil, pihaknya lebih memilih membangun gudang baru dan meningkatkan investasi dalam pemeliharaan gudang. (FIK/SHD)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya