Sebanyak tiga pabrik gula rafinasi akan beroperasi tahun ini dengan total kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Ketiga pabrik gula rafinasi tersebut berlokasi di Cikande, Marunda dan Medan.
Ketua Asosiasi Produsen Gula Rafinasi Indonesia, Suryo Alam, menyebutkan pembangunan pabrik tersebut akan menambah produksi gula rafinasi nasional yang pada tahun ini mencapai 2,8 juta ton. "Ketiga pabrik tersebut rencananya beroperasi pada semester II 2013," ujar dia saat berbincang dengan liputan6.com, Kamis (3/1/2013).
Suryo mengaku tidak mengetahui nilai investasi ketiga pabrik gula rafinasi tersebut. Hal tersebut karena setiap perusahaan menggunakan mesin yang berbeda yang berasal dari berbagai negara seperti Jepang, Amerika. Sementara perbedaan harga mesin tersebut terkadang jauh berbeda.
Dia menyebutkan ketiga investasi telah melalui feasibility study. Selain memenuhi kebutuhan lokal, produsen juga dikatakan berencana memasok produksinya ke pasar ekspor. Langkah ekspor menuruti aturan pemerintah yang menjaga agar produksi gula rafinasi tak rembes ke pasar lokal yang berdampak pada peredaran gula putih.
"Meski produsen bertambah tetapi produksi tetap dikendalikan berdasarkan kebutuhan nasional," lanjut dia.
Hingga kini, produksi gula rafinasi juga masih tergantung pada alokasi impor bahan bakunya yakni raw sugar. Saat ini jumlah produsen gula rafinasi ada 8. Dengan penambahan ketiga produsen tersebut maka total produsen di tahun ini menjadi 11. (NUR/IGW)
Ketua Asosiasi Produsen Gula Rafinasi Indonesia, Suryo Alam, menyebutkan pembangunan pabrik tersebut akan menambah produksi gula rafinasi nasional yang pada tahun ini mencapai 2,8 juta ton. "Ketiga pabrik tersebut rencananya beroperasi pada semester II 2013," ujar dia saat berbincang dengan liputan6.com, Kamis (3/1/2013).
Suryo mengaku tidak mengetahui nilai investasi ketiga pabrik gula rafinasi tersebut. Hal tersebut karena setiap perusahaan menggunakan mesin yang berbeda yang berasal dari berbagai negara seperti Jepang, Amerika. Sementara perbedaan harga mesin tersebut terkadang jauh berbeda.
Dia menyebutkan ketiga investasi telah melalui feasibility study. Selain memenuhi kebutuhan lokal, produsen juga dikatakan berencana memasok produksinya ke pasar ekspor. Langkah ekspor menuruti aturan pemerintah yang menjaga agar produksi gula rafinasi tak rembes ke pasar lokal yang berdampak pada peredaran gula putih.
"Meski produsen bertambah tetapi produksi tetap dikendalikan berdasarkan kebutuhan nasional," lanjut dia.
Hingga kini, produksi gula rafinasi juga masih tergantung pada alokasi impor bahan bakunya yakni raw sugar. Saat ini jumlah produsen gula rafinasi ada 8. Dengan penambahan ketiga produsen tersebut maka total produsen di tahun ini menjadi 11. (NUR/IGW)