Liputan6.com, Bohol - Korban tewas akibat topan terkuat yang melanda Filipina tahun ini, Topan Rai terus bertambah. Dilaporkan telah mencapai setidaknya 146 jiwa. Sejumlah mendia menyebut bahkan mencapai 208 jiwa.
Mengutip VOA Indonesia, Senin (20/12/2021), Gubernur provinsi pulau yang paling parah dilanda Topan Rai mengatakan mungkin ada kerusakan yang lebih besar yang belum dilaporkan.
Advertisement
Gubernur Arthur Yap dari Provinsi Bohol, Filipina tengah, mengatakan 72 orang tewas di sana, 10 lainnya hilang dan 13 terluka. Ia menyatakan korban jiwa masih mungkin meningkat karena hanya 33 dari 48 wali kota yang bisa melapor kepadanya karena komunikasi terputus.
"Semua wali kota di provinsinya yang berpenduduk lebih dari 1,2 juta orang agar menggunakan kewenangan darurat mereka untuk menyediakan paket makanan dan air minum bagi sejumlah besar orang. Keduanya paling dibutuhkan di beberapa kota yang terimbas parah," pinta Yap dalam pernyataan yang diunggah di Facebook miliknya.
Para pejabat berusaha memastikan jumlah kematian yang cukup besar akibat tanah longsor dan banjir besar di tempat lain.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Korban Tewas Tertimpa Pohon, Bangunan Runtuh hingga Terbawa Banjir
Sedikitnya 64 kematian lainnya akibat topan dilaporkan badan tanggap bencana, polisi nasional, dan pejabat setempat. Sebagian besar tertimpa pohon tumbang dan tembok runtuh, tenggelam dalam banjir bandang atau tertimbun tanah longsor.
Pejabat di Kepulauan Dinagat, salah satu provinsi di tenggara yang pertama kali dilanda topan, secara terpisah melaporkan 10 kematian hanya dari beberapa kota, sehingga keseluruhan kematian sejauh ini menjadi 146.
Advertisement