Data COVID-19 Tak Sinkron, Daerah Segera Koordinasi dengan Kemenkes

Daerah diminta segera koordinasi data COVID-19 dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Des 2021, 06:00 WIB
Paramedis melakukan swab test PCR kepada seorang anak di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2020). Setiap harinya, Puskesmas Kramat Jati menyediakan kuota 300 swab test PCR secara gratis untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Menyikapi keluhan dari beberapa pimpinan daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota akhir-akhir ini yang merasa data COVID-19 dari daerah tidak sinkron dengan data yang dipublikasikan secara nasional, daerah masing-masing dapat berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Diharapkan bisa segera berkoordinasi dengan Kemenkes, agar data nasional bisa sesuai dengan kondisi aktual di daerah maupun sebaliknya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Minggu (19/12/2021) malam.

Sejak awal penyebaran COVID-19 di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantu dalam penyebarluasan data nasional. Misal, angka jumlah konfirmasi positif, sembuh hingga kematian.

Data COVID-19 yang disajikan oleh BNPB merupakan data olahan dari wali data kesehatan, khususnya Kemenkes. Sumber data berupa tabel yang digunakan BNPB berasal dari New All Records (NAR) yang dikelola kementerian terkait.

Selanjutnya, BNPB mengolah data COVID-19 tersebut menjadi infografik dan menyebarluaskan kepada media massa maupun publik.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Alur Penyajian Data COVID-19

Petugas kesehatan mengecek tes usap (swab test) antigen dan PCR gratis di Terowongan Kendal, Menteng, Jakarta, Kamis (2/9/2021). Program ini dilaksanakan di lokasi yang berbeda-beda dengan tujuan untuk memutus penularan COVID-19 dari orang tanpa gejala (OTG). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun alur yang berlaku sebelum BNPB menyajikan data COViD-19 melalui laman www.bnpb.go.id dan kanal jejaring sosial. Pertama, sumber data dari NAR yang dikelola Kementerian Kesehatan memunculkan tabel kondisi harian COVID-19 di Tanah Air.

Ini berupa tabel rilis, urutan dan hasil pemeriksaan COVID-19. Kedua, BNPB mengolah data tersebut menjadi infografik. Ketiga, BNPB selanjutnya membagikan melalui jejaring sosial whatsapp group media massa, laman covid19.go.id, bnpb.go.id dan telegram data bencana Indonesia.

Abdul Muhari melanjutkan, adanya penyajian data-data COVID-19 nasional, BNPB dan Satgas Penanganan COVID-19 berharap publik dapat mengikuti perkembangan kasus dan memahami situasi pandemi di Indonesia. Masyarakat dapat selalu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi yang saat ini masih berlangsung di Tanah Air.


Infografis Bila Data Salah dan Belum Dapat Sertifikat Vaksin Covid-19

Infografis Bila Data Salah dan Belum Dapat Sertifikat Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya