Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kasus varian Omicron di dunia naik lebih dari 8 kali lipat dalam sepekan. Dua pekan lalu, ada 7.900 kasus Omicron, kemudian naik menjadi 63.342 kasus pada pekan lalu.
"Dua minggu lalu, kasusnya naik dari 7.900 di dunia menjadi 62.342 kasus minggu lalu. Jadi, kenaikan lebih dari 8 kali lipat dalam seminggu di dunia," ungkap Budi Gunadi saat memberikan keterangan pers pada Senin, 20 Desember 2021.
Baca Juga
Advertisement
Budi Gunadi memaparkan, jumlah negara yang mendeteksi varian Omicron alami kenaikan. Jika pada November kasus Omicron didominasi negara-negara di Afrika, kini sudah bergeser ke Eropa.
"Dari 72 negara dua minggu lalu, menjadi 97 negara (yang sudah ada kasus Omicron) pada minggu yang lalu. Kemudian rankingnya juga berubah. Tadinya, Afrika Selatan di atas, sekarang yang paling tinggi adalah Inggris dengan 37.000 kasus," paparnya.
"Menyusul Denmark dengan 15.000 kasus, Norwegia 2.000 kasus, Afrika Selatan 1.300, dan Amerika Serikat 1.000 kasus. Sudah mulai terjadi pergeseran populasi Omicron, yang paling banyak ada di Eropa."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Kasus Omicron di Indonesia Adalah Imported Case
Di Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, ada seorang petugas kebersihan yang terinfeksi Omicron. Hasil penelusuran Kementerian Kesehatan pun memeroleh bahwa individu tersebut tertular dari seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang datang dari Nigeria.
"Nah, sekarang kita sudah bisa mengonfirmasi bahwa petugas kebersihan tersebut kenanya pada tanggal 8 Desember 2021, berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, yakni seorang wanita Indonesia yang datang pada tanggal 27 November 2021 dari Nigeria," lanjutnya.
"Jadi, sudah terbukti, semua kasus (Omicron) yang ada di Indonesia adalah imported case, maksudnya kasus yang masuk dari luar negeri. Yang pertama (Omicron) adalah yang datang dari Nigeria pada tanggal 27 November."
Hasil temuan penelusuran, lanjut Menkes Budi, menunjukkan bahwa semua kasus Omicron terjadi pada sat karantina.
"Ya, bisa kita tangkap dikarantina, sampai saat ini belum ada yang menyebar keluar. Oleh karena itu, perlu kita perketat kedatangan luar negeri dan karantina agar kasus-kasus yang datang dari Nigeria, yang datang dari London, yang datang dari Guyana Amerika bisa terus kita jaga," pungkasnya.
Advertisement