Buka Munas FKPPI, Mahfud Md Ingatkan Tak Jadi Ormas Meresahkan

Mahfud Md berharap, FKPPI menjauhi tindakan melanggar hukum dan meresahkan masyarakat seperti halnya ormas lain yang pernah disinggung Presiden Jokowi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Des 2021, 05:25 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md membuka secara resmi Munas FKPPI. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (20/12/2021) malam.

Dalam kesempata itu, ia mengatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan wawasan kebangsaan adalah dengan bela negara. Mahfud Md meyakini, bela negara dapat diartikan sebagai sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan terhadap Negara Kestuan Republik Indonesia (NKRI).

"Nilai-nilai bela negara di antaranya adalah satu harus cinta Tanah Air, merasa memiliki mencintai dan ingin menjaganya. Mempertahankan dengan segenap jiwa dan raga. itulah nilai-nilai bela negara, itulah yang disebut nasionalisme," katanya.

Mahfud meyakini, FKPPI adalah kelompok yang menjunjung tinggi kecintaan terhadap NKRI. Untuk itu, ia meminta FKPPI menjauhi tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan meresehkan masyarakat seperti Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) lain yang sempat disinggung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Saya berharap mumpung FKPPI belum pernah dicirikan sebagai organisasi yang seperti ini. Saya berharap dapat menjauhi tindakan yang tidak pantas dilakukan sebagai anak bangsa," tutur Mahfud.

 


Tujuan FKPPI Hanya Bela Negara

FKPPI Jatim (Foto: Dok Istimewa)

Menanggapi hal itu, Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo mengatakan, Munas FKPPI selalu bertujuan untuk memperkokoh kekuatan melalui konsolidasi bela negara. Ia mengatakan, FKPPI adalah bentuk berbela negara.

"Tujuan dalam berkumpul di FKPPI itu hanya satu yakni bela negara. Karena negara itu perlu dibela. Oleh karena itu perlu bela negara," kata Pontjo.

Pontjo menambahkan, salah satu faktor yang menentukan suatu negara dapat survive menghadapi tantangan global yakni seberapa tingginya semangat bela negara pada rakyatnya. Bela negara, kata dia, tidak bisa diwakili hanya oleh suatu kelompok saja, melainkan harus seluruh masyarakat.

"FKPPI menjadi suatu organisasi yang ikut mengembangkan semangat bela negara di seluruh masyarakat, bukan hanya terbatas di FKPPI, dengan cara mengajak agar kita sama-sama bisa mengatasipasi ancaman dan melewati tantangan bangsa," jelas dia.

Dia mengamini, pandemi Covid-19 telah memberi contoh betapa pentingnya semangat bela negara. Semangat gotong royong yang tinggi menjadi kunci penting bangsa Indonesia agar mampu bangkit dari pandemi.

Namun di sisi lain, masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam menghadapi Pandemi. "Nah dalam konteks itu bela negara adalah sesuatu yang harus dipersiapkan, diantisipasi. tidak bisa kita santai-santai seolah-olah nanti tidak ada bahaya," katanya menandasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya