Liputan6.com, Palembang - Tingginya aktivitas jelang Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022, membuat Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan (Sumsel) merampungkan perbaikan dan peningkatan jalan agar akses ke Sumsel lebih mulus.
Ada tiga ruas jalan yang diperbaiki di Jalan Lintas Timur (Jalintim), masuk dalam proyek preservasi dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumsel sepanjang total 29,87 kilometer.
Diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) KPBU Jalintim, Perwira, pembukaan tiga ruas jalan tersebut, diprediksi bisa mengurai titik kemacetan.
Baca Juga
Advertisement
“Contohnya titik macet di Jalan Soekarno Hatta Palembang yang sering dikeluhkan, pengerjaan di ruas itu tinggal 300 meter lagi dan minggu depan selesai sehingga bisa open traffic,” ucapnya, Senin (20/12/2021).
Ketiga ruas jalan tersebut, yakni Jalan Akses Alang-Alang Lebar, Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Mayjen Yusuf Singadekane Palembang Sumsel.
Menurutnya, progress fisik dari proyek preservasi secara keseluruhan sudah mencapai 25,5 persen. Masa konstruksi dari proyek yang bekerja sama dengan PT Jalintim Adhi Abipraya tersebut, ditargetkan rampung di tahun 2023.
Ditambahkan Kepala BBPJN Sumsel Kiagus Syaiful Anwar, BBPJN Sumsel sudah menyiapkan 20 posko yang tersebar di Jalintim, Jalan Lintas Tengah dan jalan lintas penghubung dalam Kota Palembang.
“Posko itu dilengkapi dengan alat berat, ini sebagai persiapan kami menghadapi kendaraan yang melintas saat Nataru 2022,” ujarnya.
Keberadaan posko tersebut, kata Syaiful, untuk kesiagaan BBPJN Sumsel terhadap titik rawan longsor, rawan macet dan rawan banjir.
Dari pemetaan BBPJN Sumsel, ada 25 titik rawan longsor, 26 titik rawan macet dan 4 titik rawan banjir. Mereka juga memastikan kondisi jalan nasional mulus.
Syaiful mengungkapkan, I Semester 1 tahun 2021, tercatat kemantapan jalan di provinsi itu mencapai 89,47 persen. Untuk kondisi kemantapan jembatan juga mencapai 70,54 persen.
Terkait pemasangan rumput vetiver untuk mencegah terjadinya longsor di Sumsel, Syaiful menuturkan, secara volume yang besar memang belum dilakukan. Karena ada berbagai kriteria tertentu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Rumput Vetiver
“Untuk beberapa lereng yang terlampau terjal, memang tidak bisa dipakai. Namun di bahu jalan yang mengarah ke jurang, sudah kita pasang di dataran saja,” ucapnya.
Namun dia menjanjikan, setelah ada arahan dari direktorat bimtek, BBPJN Sumsel akan memasang rumput vetiver lebih terstruktur lagi. Untuk itu, mereka harus mengetahui terlebih dahulu, kemampuan dan bentuknya seperti apa yang ideal dipasang.
Beberapa daerah di Sumsel pun, sudah dipasang rumput vetiver. Seperti di Kota Pagar Alam dan Kabupaten Lahat Sumsel.
“Tapi tak sepanjang (kawasan) itu, hanya di bahu jalan saja, di dataran. Paling tidak, bisa mencegah aliran air yang besar,” ucapnya.
Baca Juga
Deretan Bisnis Sri Meilina, Ibu Mahasiswi yang Picu Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang
Kejanggalan Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang, Sopir Honorer BPJN hingga Dugaan Pelat Mobil Palsu
Hanya Diam Lihat Adik Ipar Meregang Nyawa, Tersangka Peracik Jamu Beracun di Palembang Kabur ke Lampung
Advertisement