Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus berupaya mempercepat pemerataan vaksinasi nasional dalam rangka menangani pandemi Covid-19, termasuk menekan potensi buruk yang terjadi akibat varian Omicron. Sejauh ini, sudah ada pasien yang terinfeksi oleh jenis mutasi virus Corona tersebut.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, sejauh ini sudah terdeteksi tiga pasien Covid-19 varian Omicron yang seluruhnya telah menerima vaksinasi dosis tahap pertama dan kedua alias lengkap.
Advertisement
"Ketiganya tidak menunjukkan gejala selama karantina. Tidak merasa sakit, demam, atau lainnya," tutur Nadia dalam keterangan tertulis webinar yang diselenggarakan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) bersama Kemenkominfo dan KPCPEN, Selasa (21/12/2021).
Menurut Nadia, hal itu menunjukkan bahwa tubuh penerima vaksinasi dosis lengkap akan lebih kuat melawan Covid-19 varian Omicron. Selain itu, jenis mutasi virus Corona itu ternyata dapat menular meski seseorang telah menerima vaksinasi.
"Diharapkan akhir Desember 2021 80 persen sasaran sudah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 60 persen sasaran sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap," jelas dia.
Selain itu, lanjut Nadia, pemerintah juga berencana memulai vaksinasi dosis penguat bagi kelompok lanjut usia sebagai kelompok yang rentan terinfeksi. Ini dilakukan jika vaksinasi dosis lengkap sudah mencapai hampir seluruh populasi sasaran.
Tidak ketinggalan masyarakat tetap diharap dapat membatasi mobilitas selama libur Natal dan Tahun Baru, juga selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kasus selalu naik setiap libur," kata Nadia.
Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Kemkominfo, Hasyim Gautama menambahkan, kebijakan pemerintah dalam pengendalian penyebaran Covid-19 perlu terus disebarkan kepada berbagai lapisan masyarakat. Hal itu demi memastikan masyarakat menerima informasi lengkap terkait penanganan Covid-19 dan mau selalu menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Kedisiplinan salah satu kunci menghadapi pandemi," ujar Hasyim.
Memanfaatkan Media Sosial
Sementara, Ketua Umum PP IPPNU, Nurul Hidayatul Ummah menyebut, pelajar dan anak muda harus memiliki peran aktif dalam upaya sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial atau pun sarana komunikasi lainnya.
"Harus ada usaha preventif, usaha menanggulangi agar bencana ini tidak semakin menyebar secara tidak terkendali. Anak muda yang baik harus bisa memberikan edukasi positif agar wabah ini tidak menyebar. Kalau Covid tidak selesai, akan menghambat berbagai pertumbuhan ekonomi, sosial, anak muda," Nurul menandaskan.
Advertisement