Liputan6.com, Jakarta - Pada Senin, 20 Desember 2021, Indonesia kedatangan vaksin AstraZeneca dalam jumlah 482.000 dosis vaksin jadi. Kedatangan vaksin tahap ke 162 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang ini merupakan donasi COVAX Facility.
"Lancarnya kedatangan vaksin, membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Usman Kansong, Senin (20/12/2021).
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Usman menambahkan, setiap vaksin COVID-19 jadi yang telah datang, akan langsung secepatnya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, agar program penyuntikan vaksin berjalan lancar dan lebih cepat.
Selain jaminan ketersediaan stok vaksin dan upaya percepatan vaksinasi, Pemerintah juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi yang masih ragu dan enggan untuk divaksinasi.
Vaksinasi menjadi pelindung terhadap ancaman virus COVID-19 yang telah bermutasi beberapa kali ini.
"Vaksinasi adalah salah satu kunci untuk melindungi diri dan bangsa dari ancaman COVID-19. Tercapainya herd immunity di Indonesia bisa meningkatkan kemampuan bangsa kita untuk segera keluar dari pandemi yang telah berlangsung nyaris dua tahun ini," lanjut Usman melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Omicron Terdeteksi, Segera Vaksinasi
Terkait varian Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia, Usman Kansong meminta masyarakat tidak panik. Masyarakat harus lebih waspada, mematuhi protokol kesehatan dan semua imbauan Pemerintah.
Usman kembali mengimbau, bagi yang belum divaksin untuk segera divaksinasi. Apalagi saat ini, sejumlah negara lockdown dilakukan karena meningkatnya kasus akibat Omicron.
Usman berharap, hal itu tidak terjadi di Indonesia. Vaksinasi bertujuan supaya terlindungi dan mengurangi risiko sakit berat jika terpapar COVID-19. Sebab, berdasarkan pantauan di lapangan, terdapat fenomena masyarakat yang menunda vaksinasi karena pilih-pilih merek.
Akibatnya, upaya percepatan vaksinasi menjadi terkendala.
"Sebagaimana arahan Bapak Presiden Jokowi, adanya Omicron ini haruslah membuat kita lebih mawas diri, vaksinasi bagi yang belum, dan tetap menjaga protokol kesehatan," imbuh Usman.
Advertisement