Alhamdulillah, 5 Pengungsi Semeru Melahirkan Selamat

Ia mengatakan, salah satu bayi ada yang lahir pada hari ketiga saat ibunya berada di posko pengungsian. Padahal menurut hitungan dokternya seharusnya belum waktunya sang ibu melahirkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2021, 11:03 WIB
Warga terdampak letusan gunung Semeru mengungsi di tempat penampungan sementara di desa Sumber Wuluh di Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Sejauh ini warga terdampak Gunung Semeru erupsi di wilayah Pronojiwo, Lumajang, mengungsi di sejumlah tempat. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Lumajang - Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati membenarkan adanya lima ibu hamil di posko pengungsian bencana awan panas guguran Gunung Semeru Lumajang, yang  melahirkan. Kelimanya dalam kondisi sehat dan selamat.

"Hampir semua operasi sesar, mungkin karena stres, ketakutan atau bahkan trauma akibat erupsi Gunung Semeru," katanya, Senin (20/12/2021), dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, salah satu bayi ada yang lahir pada hari ketiga saat ibunya berada di posko pengungsian. Padahal menurut hitungan dokternya seharusnya belum waktunya sang ibu melahirkan

"Semoga ananda Ahmad Chaidar menjadi anak yang saleh dan semoga perjuangan ibunya untuk menyelamatkan dia akan menjadi pengingatnya untuk terus berbakti dan mencintai orang tuanya," tuturnya.

Menurutnya, masih ada 14 calon ibu yang diperkirakan akan melahirkan di posko pengungsian bencana Gunung Semeru dalam waktu dekat, sehingga pihaknya sudah meminta jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk menyiapkan tempat yang nyaman bagi para ibu dan bayi setelah proses melahirkan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pantau Kondisi Ibu

Kepala Kanwil III Bank BTN Iriska Dewayani (kiri) berdialog dengan warga terdampak Erupsi Semeru di tenda pengungsian Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (13/12/2021). Sebelumnya BTN, memberikan bantuan berupa obat-obatan, makanan, selimut, tenaga medis dan tenda pengungsian. (Liputan6.com/HO/BTN)

"Saya meminta agar tenaga kesehatan juga membantu menghilangkan trauma pada ibu yang melahirkan, kemudian memantau kondisi ibu dan bayi setelah melahiran," katanya.

Ia juga meminta tenaga medis dan para bidan memantau secara kontinyu kepada pengungsi yang melahirkan, sehingga dapat menjaga supaya sang ibu traumanya hilang agar air susu ibu (ASI)-nya lancar untuk si buah hati.

Wabup yang akrab disapa Bunda Indah itu sempat mengunjungi Rumah Tunggu Ibu Melahirkan yang berada di Desa Pasirian, Kabupaten Lumajang, pada Minggu (19/12/2021).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya