Liputan6.com, Singapura - Singapura melaporkan penemuan dugaan klaster Omicron lokal pertama, yakni tiga kasus terinfeksi, yang saat ditelusuri berasal dari gym. Laporan ini disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura dalam sebuah pernyataan Senin (20/12/2021) malam.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong memperingatkan, akhir November 2021, kemunculan Omicron dapat mengharuskan Singapura untuk "mengambil beberapa langkah mundur" dalam rencana pembukaannya kembali "sebelum kita dapat mengambil langkah lebih maju."
Baca Juga
Advertisement
Semua yang diduga terinfeksi Omicron di atas dites positif, tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini dan telah divaksinasi lengkap, mengutip Bloomberg, Selasa (21/12/2021).
Penyebaran cepat Omicron di negara-negara Eropa lainnya dan Amerika Serikat mendorong pembatasan baru di sana untuk memperlambat lonjakan. Omicron dengan cepat menjadi varian dominan di AS, naik menjadi 73 persen dari semua kasus COVID-19 pekan lalu, menurut estimasi Centers for Disease Control and Prevention.
Keunggulan Singapura dalam menghadapi Omicron adalah tingkat vaksinasinya, termasuk yang tertinggi di dunia, menurut data yang dihimpun Bloomberg. Sekitar 96 persen dari mereka memenuhi syarat telah divaksinasi lengkap.
Kasus COVID-19 lokal Singapura telah turun selama dua bulan terakhir, dengan lebih dari 4.600 kasus harian pada 27 Oktober 2021 menjadi kurang dari 200 kasus per Senin (20/12/2021). Pada saat yang sama, Singapura mengalami peningkatan tajam dalam kasus impor, lebih dari 90 persen dari 49 infeksi ditemukan di antara pelancong dari luar negeri.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Identitas 3 Kasus Dugaan Omicron di Gym
Klaster Omicron yang dicurigai telah terdeteksi di outlet Anytime Fitness, yang terletak di Bukit Timah Shopping Centre. Tiga kasus COVID-19 telah dikaitkan dengan gym, dua di antaranya dites, awalnya positif varian Omicron. Hasil untuk kasus lainnya sedang menunggu.
Penyelidikan epidemiologis menemukan, tiga individu tersebut mengunjungi Anytime Fitness antara 15 Desember dan 17 Desember 2021. Mereka sudah divaksinasi lengkap dan memiliki gejala ringan. Kasus-kasus itu juga sedang diringkas melalui pelacakan kontak.
Kasus pertama, diidentifikasi sebagai Kasus 280856, adalah seorang pria 24 tahun yang menganggur. Ia menderita sakit tenggorokan dan demam pada 18 Desember dan berkunjung ke klinik dokter umum untuk menjalani tes PCR.
Hasil tesnya kembali positif terinfeksi COVID-19 pada hari yang sama, mengutip Channel News Asia.
Kasus kedua, seorang mahasiswa berusia 18 tahun di Ngee Ann Polytechnic. Wanita yang dikenal sebagai Kasus 280951, terakhir masuk sekolah pada 15 Desember. Ia menderita sakit tenggorokan dan demam pada 18 Desember dan juga mencari perawatan medis di klinik dokter umum untuk dites COVID-19.
Hasil tes PCR-nya kembali positif terinfeksi COVID-19 pada 19 Desember 2021.
Kasus ketiga, seorang siswa berusia 21 tahun di At-Sunrice GlobalChef Academy. Dikenal sebagai Kasus 280990, pria itu menderita sakit tenggorokan pada 18 Desember dan berobat di klinik dokter umum untuk tes COVID-19. Hasilnya kembali positif pada 19 Desember 2021.
Kemenkes Singapura mengatakan, anggota staf dan pengunjung Anytime Fitness yang diidentifikasi sebagai kontak dekat dari kasus tersebut akan di karantina.
Sebagai tindakan pencegahan, pengunjung lain ke gym antara 15 Desember dan 17 Desember akan diberikan peringatan risiko kesehatan (health risk warning/HRW). Mereka juga akan dihubungi oleh Kemenkes untuk dites PCR.
Advertisement