Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) mencatat kasus kematian pertama terkait varian Omicron. Otoritas kesehatan Harris County di Negara Bagian Texas mengumumkan hal tersebut pada Senin, 20 Desember 2021.
Menurut keterangan departemen kesehatan setempat, pasien meninggal adalah seorang pria berusia sekitar 50-60 yang belum divaksinasi, dikutip dari laman Usnews. Usia tersebut diketahui berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat COVID-19 jika belum mendapat vaksinasi.
Baca Juga
Advertisement
Meski terdapat bukti bahwa varian Omicron tidak menyebabkan kondisi sakit yang lebih parah dari varian Delta, lonjakan jumlah kasus masih berpotensi menyebabkan membludaknya jumlah pasien di rumah sakit.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, lonjakan kasus tersebut sesuai prediksi dan memiliki pola yang sama di seluruh dunia.
Kasus Omicron Mendominasi
Varian Omicron yang telah masuk ke lebih dari 90 negara juga telah menyebar di AS. Saat ini, varian tersebut diketahui lebih mendominasi dibandingkan varian Delta.
Kasus COVID-19 di beberapa wilayah di negara tersebut didominasi oleh Omicron. Di New York dan New Jersey misalnya, kasus COVID-19 dengan varian Omicron diperkirakan mencapai 92 persen. Sementara di Washington mencapai 96 persen, melansir Straitimes.
Pemerintah AS mendorong warga yang memenuhi syarat untuk segera mendapat vaksin booster agar terlindungi dari varian Omicron.
Kasus kematian akibat varian Omicron tak hanya terjadi di AS, melainkan juga di Inggris. Negara tersebut lebih dulu mencatat kasus kematian terkait Omicron. Setidaknya 12 orang telah meninggal dunia akibat Omicron di Inggris, sedang 104 lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Advertisement