Butuh Rp 186,1 Triliun Bangun Kawasan Industri Hijau Terbesar di Dunia

Setidaknya diperlukan dana sekitar USD 13 miliar sekitar Rp 186,1 triliun untuk mendukung pembangunan megaproyek industri hijau tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi Kawasan Industri.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap besaran nilai investasi yang diperlukan untuk pembangunan Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Menko Luhut mencatat, setidaknya diperlukan investasi sekitar USD 13 miliar atau sekitar Rp 186,1 triliun untuk mendukung pembangunan megaproyek industri hijau yang digadang menjadi terbesar di dunia tersebut.

"Karena hanya untuk PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) kami memperkirakan kebutuhan USD 10 sampai USD 12 miliar," katanya dalam acara Groundbreaking Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12).

Kemudian, sambung Menko Luhut, diperlukan biaya tambahan cukup besar untuk pembangunan infrastruktur penunjang. Seperti pelabuhan yang menelan biaya USD 1 miliar.

"Karena pelabuhan yang harus dibangun menjorok ke tengah laut karena kedalaman yang dangkal di sisi pantai. Dan ini membutuhkan biaya paling tidak hampir USD 1 miliar untuk pelabuhan saja," bebernya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kepastian Bagi Investor

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut menambahkan, kekuatan politik juga penting untuk menyukseskan pembangunan Kawasan Industrial Park Indonesia tersebut. Alhasil, campur tangan kepala negara juga dinilai perlu untuk memberi kepastian bagi investor.

"Itu perlu keputusan politik presiden yang memberikan dukungan sepenuhnya untuk proyek ini," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya