Liputan6.com, Jakarta Ralf Rangnick memang baru mengambil alih Manchester United atau MU tiga minggu lalu. Tapi, rencana pelatih asal Jerman itu untuk klub Liga Inggris tersebut sedang berlangsung.
Manajer sementara MU ini telah membahas target untuk jendela transfer Januari mendatang dengan tokoh senior klub. Dan, Rangnick disarankan agar menjadikan Boubacar Kamara menjadi penandatanganan pertama masa jabatannya.
Baca Juga
Advertisement
Bek Marseille, yang juga bisa beroperasi sebagai gelandang bertahan tersebut, dilaporkan mendekati transfer Januari ke Old Trafford.
Menurut El Nacional, MU berpeluang mendaratkan pemain berusia 22 tahun yang berperingkat tinggi. Dan, secara krusial Kamara jadi salah satu target utama Rangnick.
Laporan tersebut mengklaim bahwa pembicaraan sudah berada pada tahap lanjut mengenai transfer. Rangnick yakin bahwa Kamara akan menjadi tambahan yang ideal.
Kegagalan
Real Madrid dan Barcelona juga dikabarkan melacak anak muda itu sebelum minat mereka surut. Dan akhirnya, tampaknya rencana Rangnick untuk tugas enam bulannya sedang dilaksanakan.
Meskipun transfer MU sebagian besar sukses, seperti kedatangan Cristiano Ronaldo, Jadon Sancho dan Raphael Varane, kegagalan klub untuk memperkuat lini tengah adalah awal dari akhir tantangan gelar mereka.
Advertisement
Prioritas
Karena itu, tidak mengherankan jika pimpinan MU sekarang memprioritaskan memperkuat skuad di area itu dengan pemain baru.
Rangnick diyakini telah meminta dua gelandang bertahan sebagai bagian dari perombakan skuadnya untuk masa mendatang.
Cetak Biru
Scott McTominay dan Fred menjadi starter dalam dua pertandingan pertamanya di Liga Inggris sebagai pelatih, tetapi hanya memberikan sedikit penampilan luar biasa untuk mengubah pikiran Rangnick.
Jelas, pelatih berusia 63 tahun itu tidak menganggap lini tengahnya saat ini memenuhi standar yang dibutuhkan untuk mewujudkan cetak birunya.
Advertisement
Target Lain
Amadou Haidara muncul sebagai target utama lain. Ini adalah incaran Rangnick menjadi direktur olahraga Red Bull Salzburg dan RB Leipzig.
Tapi, tampaknya partisipasinya di Piala Afrika, ditambah dengan keengganan Leipzig untuk berpisah, telah memaksa Rangnick dan tim rekrutmennya untuk mencari di tempat lain.